Indonesia Mandiri
Perang di Ukraina berlangsung tambah seru |
Kini, jalannya peperangan masih bertahan di wilayah Timur Ukraina, walaupun Rusia mengetahui bahwa pihak Ukraina sedang dalam kekurangan munisi persenjataan terutama artileri. Namun taktik perang terbatas masih dipertahankan.
Kekhawatiran Ukraina
Perang di Palestina sejak Oktober lalu dan harapan menunggu keputusan Kongres AS akan persetujuan alokasi anggaran dukungan terhadap Ukraina menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Presiden Ukraina. Selain itu, Presiden Ukraina juga cemas terkait masa depan yang menjadi Presiden AS mendatang. Apakah kebijakan terhadap Ukraina akan sama seperti halnya di era Presiden Joe Biden?
Belum lagi, berita dari Jerman yang disampaikan Menteri Pertahanannya mengatakan, kemungkinan target pengiriman munisi artileri pada Maret 2024 tidak tercapai. Hungaria diberitakan juga masih belum memberi Keputusan bantuan senilai 50 milyar Euro. Sedangkan Polandia pada September 2023 menyatakan berhenti memberikan bantuan kepada Ukraina dikarenakan adanya perselisihan dengan Ukraina dalam pembelian gandum.
Namun Ukraina masih memiliki harapan dari Perancis. Dimana pada 16 Januari 2024 lalu Presiden Macron menyatakan akan mengirimkan 40 unit misil penjelajah jarak jauh SCALP serta sejumlah besar bom. Makron berencana akan mengunjungi Kyiv pada Februari 2024. Sementara Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengharapkan agar Eropa lebih lanjut mengirimkan bantuan dana bagi Ukraina. Ini disampaikan kepada Laura Kuenssberg dari BBC pada 21 Januari 2024.
Namun Ukraina sangat berharap agar Koalisi Artileri yang terdiri dari puluhan negara penyokong Ukraina dapat segera mengirimkan tambahan persenjataan artileri baik jenis statik maupun gerak sendiri (GS) beserta munisinya. Pada 21 Januari 2024 diberitakan, drone Ukraina berhasil menyerang terminal gas alam cair Novatek Russia di Pelabuhan Ust-Luga, Rusia, sehingga menimbulkan kebakaran.
Situasi Terkini
Hingga 21 Januari 2024, pasukan Rusia telah berhasil menguasai Krokhmalne, di wilayah Kharkiv. Sementara pasukan Ukraina menembakkan misilnya ke wilayah Tekstilscchik, Kota Donetsk yang dikuasai Rusia. Sehingga menimbulkan korban jiwa sekitar 13 orang dan melukai 10 orang lainnya.
Dalam upaya kesiapan kekuatan militer NATO, dalam waktu dekat ini akan diadakan latihan militer besar yang melibatkan sekitar 90.000 personel. Latihan ini juga ditujukan untuk mengukur kesiapan militer AS dalam memperkuat sekutu NATO apabila terjadi konflik di wilayah Timur. Ini merupakan Latihan NATO terbesar setelah berakhirnya era Perang Dingin.
Ukraina mengkhawatirkan bantuan dari Barat menurun |
Bekal pokok tersebut bahkan tidak didukung dengan dukungan ulang. Misalnya, di awal konflik terlihat pasukan Ukraina memiliki banyak senjata anti-tank maupun peluncur misil tembak bahu. Namun kemudian selain kekurangan bekal munisi, persenjataan tersebut banyak yang dirampas oleh pihak Rusia.
Sementara itu hingga saat ini belum ada langkah yang pasti dari Perserikatan Bangsa Bangsa untuk menghentikan konflik di Ukraina. Situasi dunia bertambah panas dengan konflik peperangan lainnya di Timur Tengah (Muhammad Ali Haroen&Abriyanto).
Foto: Reuters