Indonesia Mandiri
Pendongeng memiliki seni tersendiri saat tampil |
Hal itu dinyatakan oleh pendongeng Paman Gery atau Gery Saleh Melawadi dalam diskusi bertema Dongeng Anti Boring di Jakarta, akhir November lalu.
Diskusi berbentuk webinar diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA serta dipandu oleh Amelia Fitriani dan Anick HT.
“Kalau zaman dulu mungkin mediumnya masih mengukir di batu buat bercerita. Sekarang mungkin lewat layar di smartphone,” ujarnya.
Gery menjelaskan, storyteller, pendongeng, atau pencerita adalah seorang penutur, yang menyampaikan satu cerita lewat kemampuan indra berbicaranya.
“Tetapi di balik itu, ada pesan yang tersampaikan lewat indera bicara itu kepada pendengar atau audiens, dalam bentuk penceritaan, dalam batas waktu atau durasi tertentu,” lanjutnya. Jadi sama seperti penulis membuat buku.
Gery mengungkapkan, ternyata juga masih banyak persepsi yang keliru. Orang tua yang ingin memanggil pendongeng untuk pesta ulang tahun anaknya, yang dipanggil ternyata adalah tukang sulap, badut, yang membuat suasana pesta lucu atau menyenangkan.
“Tetapi bagi mereka masih aneh jika saya mengatakan: Ibu, saya tidak akan melakukan sulap, atau mengeluarkan kelinci dari kantong baju saya. Saya juga tidak akan berakrobat. Tetapi saya akan bercerita,” sambung Gery yang juga Pendiri Teman Cerita serta salah satu pemimpin di Federation of Asian Storytellers (dmr).
Foto: Istimewa