Di sisi kanan komplek kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jalan Gatot Subroto, Jakarta, terlihat ada lokomotif tua lengkap denga
Sejak berbenah, pengunjung museum/perpustakaan KLHK banyak dikunjungi |
Museum ini cukup spesifik dan unik, karena bisa jadi satu-satunya di Indonesia. Koleksinya juga lumayan lengkap, yakni 904 artefak serta diorama, dengan pembagian seperti sejarah rimbawan/perjuangan pasukan wahara, peralatan kehutanan, visualisasi hutan dan kehutanan, hasil kekayaan hutan, pengolahan hutan dan sarana upacara bidang kehutanan.
“Sejak museum ini dialihkan dari bagian Biro Umum ke Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) pada 2022, mulai 2023 kami mulai secara perlahan melakukan perbaikan,” ucap Eri Prasodjo Oktariawan, Koordinator Penanggung Jawab Kegiatan Perpustakaan dan Museum KLHK, saat ditemui IndonesiaMandiri di kantornya KLHK.
Perubahan paling awal dilakukan setelah berada dibawah naungan Pusdatin, yakni mengganti lantai pasir kerikil di lantai satu dengan karpet. Sehingga pencahayaannya menjadi lebih hidup. “Kita harus bisa membuat museum ini nyaman dikunjungi. Suhu udaranya juga harus adem,” jelas Eri didampingi Yulianti Fadjar Wulandari, Pranata Humas sekaligus tour guide museum.
Museum Kehutanan Ir Djamaludin Suryohadikusumo satu-satunya di Indonesia |
Sejak berdirinya museum ini, memang belum tersentuh adanya perubahan bermakna. Kali inilah, Pusdatin mulai melakukan berbagai perubahan dan akan menambah koleksi benda. “Bu Menteri (Siti Nurbaya) mengusulkan tentang kebakaran hutan dan lahan pada 2015 juga dimasukkan di dalamnya,” cerita Eri.
Kini, pengunjung museum terus berdatangan, baik dari dalam maupun luar negeri. “Belum lama ini ada rombongan dari Korea Selatan, Belanda, Hongaria juga Cina,” tambah Eri. Beberapa sekolah/perguruan tinggi dari dalam negeri juga berkunjung, terutama yang sedang riset.
Salah satu koleksi museum |
Foto: abri/istimewa