Gerakan Tai Chi sebenarnya mengikuti irama alam, bagaimana alam itu meremajakan dirinya sendiri. Falsafah tentang Tai Chi itu diungkapkan oleh Jusuf S
Tai Chi dapat mengendalikan mental dan emosi |
Webinar diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, diketuai Denny JA, serta dipandu Elza Peldi Taher dan Amelia Fitriani. Tai Chi atau Tai Chi Chuan adalah seni bela diri China yang sering dipraktikkan. Tai Chi dipraktikkan tidak hanya untuk manfaat fisiknya, tetapi juga untuk manfaat mental dan emosionalnya.
Jusuf Sutanto menjelaskan, suasana Idul Fitri saat ini --yang kembali ke fitri atau kembali ke fitrah itu-- sesungguhnya cocok dengan Tai Chi. Kita melacak dari mana kita berasal, yakni berasal dari ibu. Seperti janin di dalam kandungan ibu, kembang kempisnya sesuai dengan irama Tai Chi. “Jadi si janin sudah berkenalan dengan Tai Chi,” tuturnya.
Jusuf Sutanto memaparkan irama alam dalam pergantian cuaca dan musim, yang sudah diamati dan dipahami oleh penemu falsafah Tai Chi ribuan tahun lalu. Lewat irama ini, alam meremajakan dirinya.
Jusuf Sutanto, telah mempelajari Tai Chi sejak 1980 |
Ternyata tidak ada perbedaan signifikan. “Ini bedanya dengan fitness biasa, yang bikin napas ngos-ngosan, jantung berdebar-debar, dan sebagainya. Jadi Tai Chi itu aman untuk orang tua,” kisahnya, yang telah belajar Tai Chi sejak 1980 dan dipraktikkan secara rutin setiap hari. Dianjurkan latihan Tai Chi dilakukan setiap hari, sehingga menjadi kebiasaan seperti sikat gigi (dh).
Foto: Istimewa