Mobile howitzer kaliber 155mm dengan pengusung platform beroda ban merupakan alternatif dari mobile howitzer memakai pengusung platform beroda rantai
Aleksandar |
Seperti diutarakan dalam edisi sebelumnya, sistem senjata ini kini banyak diulas atau dikonsepkan sebagai sistem senjata pertahanan pantai/pesisir atau LBASM – Land Based Anti-Ship Missile. Disebut missile karena dari beberapa jenis Mobile Howitzer caliber 155 ini juga dapat menembakkan/meluncurkan misil, atau munisi jenis HVP – Hypervelocity Projectile, atau munisi jenis M982 berupa GPS-Guided Shell.
Berikutnya, mobile howitzer system nantinya dapat digolongkan juga sebagai Hypervelocity Ground Weapon System (HGWS). Di Amerika Serikat (AS) dikembangkan juga sebagai Multi-Domain Artillery Cannon (MDAC) dimana meriam howitzer diusung dengan platform chassis kendaraan beroda ban 6x6. MDAC ini dikembangkan oleh US Air Force Research Laboratory (AFRL) dan dipaparkan dalam konferensi tahunan Air and Space Forces Associations’ tahun 2021 yang lalu dengan judul Air, Space, and Cyber Conference.
MDAC sendiri juga tengah dikembangkan pihak US Army sebagai New-Generation 155mm vehicle-mounted anti-aircraft gun. Guna mendukung future combat concept and strategies. Senjata howitzer kaliber 155mm tersebut nantinya akan menembakkan munisi jenis baru yang dapat menjangkau jarak 100 km seperti proyektil anti-pesawat udara yang dapat deprogram – jenis AHEAD air burst munition, atau munisi yang dikembangkan oleh US Army dalam program LRPF – Long-Range Precision Fires.
Jenis munisi yang dihasilkan antara lain proyektil Base Bleed High Explosive XM1128 yang mulai diproduksi awal tahun 2022 ini, Munisi yang dipasangi IMX-104 insensitive explosive sebagai pengganti Comb M pada IM (Insensitive Munition). Munisi tersebut merupakan pengganti dari proyektil M795 HE yang bila ditembakkan dari laras berkaliber 155mm/L39 hanya mampu menjangkau jarak 22 km saja. Dengan munisi XM1128, jarak tembaknya dapat mencapai 30 km, tanpa munisi dengan rocket assisted. Munisi lainnya berupa munisi anti lapis baja dengan jangkauan tembak hingga 35 km disebut sebagai BONUS precision guided projectile yang memiliki dua sub-munisi anti-tank, dan juga munisi precision-guided EXCALIBUR jang dapat menjangkau jarak 60 km – disebut sebagai extended range precision guided projectile.
Guna meningkatkan kemampuan jarak tembak senjata howitzer, kini juga dikembangkan sistem untuk peledak/pendorong proyektil atau charge, yang disebut sebagai Modular Artillery Charge System (MACS).
Charge didalam selongsong munisi dapat berupa atau terdiri dari XM659 Stub Charge (Primer) lalu disusun diatasnya charge jenis M231 atau M232A1/A2 baik tiga maupun enam buah, atau setelah primer disusun dua SuperCharge (bag) XM655E1 – 9S. Atau memakai selongsong SuperCharge XM654 – 10S. Dengan SuperCharge jangkauan tembak dapat mencapai 70 km.
Kita kembali kepada Mobile Howitzer kaliber 155mm, beberapa produksi dari sistem senjata Howitzer Mobil kaliber besar lainnya antara lain:
9. ALEKSANDAR
Dari Negara pecahan Uni Soviet, Serbia, diproduksi senjata Artileri self-propelled atau Gerak Sendiri kaliber 155mm yang diusung dengan platform kendaraan taktis truck 8x8, diberi nama ALEKSANDAR. Industri militer yang memproduksinya bernama YUGOIMPORT SDPR J.P.
Pertama kali diluncurkan pada Juni 2017 dalam pameran persenjataan diadakan di Belgrade, Serbia. Berikutnya, pada November tahun yang sama, dalam acara pameran Pertahanan dan Keamanan di Thailand, dan pada Juni 2018 acara EUROSATORY 2018.
Sistem senjata ini sudah memasuki tahap uji tembak dan evaluasi. Meriam dan kubahnya diusung oleh platform kendaraan taktis truck KAMAZ 8x8. Dengan kabil berlapis baja yang melindungi tiga awak kendaraan dari serangan proyektil kaliber kecil, pecahan proyektil artileri serta bahaya ancaman senjata/agent Nubika.
Unit senjata dalam formasi modul yang dilengkapi automatic loading system untuk penanganan munisi, dipasang pada bagian belakang kendaraan dimana kubah berfungsi sebagai tempat penyimpanan munisi dan auto-loader.
YUGOIMPORT SDPR juga memproduksi Mobile Howitzer jenis lainnya seperti NORA-B52, NORA-B52K1, NORA K-1 yang semuanya memakai senjata Howitzer kaliber 155mm/52. Sedang untuk kaliber dibawahnya antara lain; SOKO SP RR dengan meriam berkaliber 122mm, dan M09 dengan meriam berkaliber 105mm. Untuk ALEKSANDAR sendiri diberi kode 155 MGS-25 Self Propelled Artillery Weapon.
DATA SINGKAT
Meriam artileri yang digunakan dari Kaliber 155mm/52, diinstalasi dengan kubah pada bagian atas meriam dan penyangga/dudukan meriam dibagian bawahnya. Unit meriam diberi dua absorber yang ditahan pada dasar penyangga unit kubah Dirancang satu unit kesatuan yang kompak, diposisikan pada platform bagian paling belakang.
Modul meriam dikendalikan dari dalam kabin. Meriam yang tersedia ada dua macam; JBMOU (standard Joint Ballistic Memorandum of Understanding) dengan kamar peluru 23 liter, dan versi lainnya dengan kamar peluru 25 liter dengan tujuan untuk meningkatkan jangkauan jarak tembaknya, serta daya hancur yang lebih tinggi dibanding varian 23 liter.
Pada modul kubah terdapat 12 proyektil berikut charge, dengan cadangan bekal ulang sebanyak 12 proyektil berikut charge. Kemampuan penembakan rata-rata enam butir proyektil per menit.
Penanganan semua proyektil berikut charge dilakukan secara otomatis tanpa melibatkan lengan awak senjata secara langsung, tetapi mengendalikan dari dalam kabin kendaraan.
Senjata juga dilengkapi sensor untuk penembakan langsung dan radar pengukur kecepatan laras (muzzle velocity – kecepatan meluncurnya proyektil saat meninggalkan moncong laras). Kedua perangkat pendukung tersebut terhubung ke komponen perangkat kendali pada senjata. Senjata juga memiliki kemampuan MRSI – Multiple Round Simultaneous Impact – untuk 4 jenis proyektil, dengan jarak tembak diatas 25 km. Amunisi yang ditembakkan dari senjata Artileri ALEKSANDAR berbasis pada kaliber 155mm standard NATO. Perpanjangan jarak tembak hingga 52 km dengan menggunakan munisi 155mm HE ERFB RA/BB yang merupakan versi VLAP – Very long-range artillery projectile.
Automatic loader system dibuat pihak SERVOTECH, Beograd. Sistem pengisi munisi ke kamar peluru senjata dapat mengisi munisi dalam berbagai posisi sudut elevasi senjata, kemampuan penembakan tetap dipertahankan 6 butir munisi per menit. Sistem ini dapat dengan mudah di instalasi pada berbagai jenis platform berupa kendaraan taktis truk.
KENDARAAN
AGM KMW IVECO TRUCK |
Kecepatan maksimum di jalan raya: 90 km/jam dengan jarak tempuh 500 km. Mampu melintasi celah lekukan daratan (trenches) selebar 1,60 meter dan melintas digenangan air setinggi 1,10 meter.
Panjang keseluruhan unit: 11,40 meter, Lebar: 2,60 meter, Tinggi: 3,85 meter. Bebas dasar 38,50 cm, lebar antara tapak roda 2,05 meter. Untuk menjaga kestabilan saat operasi penembakan, truck memiliki empat penyangga hidrolik.
BERKUALITAS TINGGI
Serbia sebagai negara pecahan Uni Soviet dikenal juga sebagai Negara dengan kemampuan industri yang berkualitas dan memiliki produk metalurgi yang sangat tinggi, termasuk dibidang industri militer.
10. AGM KMW IVECO TRUCK
Industri Militer Jerman Krauss-Maffei Wegmann yang merupakan sub-divisi dari KNDS (KMW+Nexter Defense Systems) pada 2018 memamerkan versi baru dari produksi Artillery Mobile Gun System (artileri gerak sendiri) kaliber 155mm/L52 yang diusung oleh platform truck taktis IVECO Trakker 8x8. Kubah yang digunakan mirip dengan Donar Tracked self-propelled howitzer. AGM merupakan kependekan dari Bahasa Jerman Artillerie-Geschütz-Modul.
Unit yang dipamerkan dalam acara Singapore AirShow 2018 tersebut memperlihatkan kubah meriam dipasangi dengan sistem pemindahan dan pemuatan munisi ke kamar peluru meriam secara otomatis.
Ini merupakan kombinasi antara kendaraan taktis truck 8x8 dengan modul senjata artileri kaliber 155mm/L52 yang sepenuhnya dioperasikan secara otomatis, atau disebut sebagai unmanned functionality remote-controlled artillery gun module. Unit ini dapat
membawa bekal sebanyak 30 butir munisi yang disimpan didalam kubah.
Adapun jangkauan tembak maksimum dengan proyektil high-explosive mencapai jarak 30km, atau dengan munisi HE Extended Range dapat mencapai 40km. Dibelakang kabin terdapat kompartemen khusus yang cukup besar yang digunakan untuk penyimpanan sistem hidrokik penahan unit keseluruhan saat operasi penembakan, serta tempat dipasangnya Auxiliary Power Unit/APU.
AGM menggunakan meriam artileri jenis PzH 2000 dengan kaliber 155mm/L52 yang kompatibel dengan munisi JBMOU dengan jarak jangkauan tembak mencapai 54km. Kubah senjata dipasang pada dudukan berupa artillery platform khusus yang dapat berputar melintas (azimuth) 360 derajat.
Diawaki oleh dua personel yang terdiri dari pengemudi dan Danran/operator senjata. Pengoperasian sistem senjata dilakukan dari dalam kabin kendaraan. Sistem keseluruhan memiliki bobot 39 ton.
Artileri ini cocok untuk pertahanan di pantai/pesisir |
AGM 155 diperhitungkan juga sebagai sistem senjata untuk pertahanan pantai/pesisir. Mudah di gelar dalam komposisi batere pertahanan, dan memiliki kemampuan berbagai jenis munisi kaliber 155mm berstandar NATO. [155mm (6,1”) yang dinyatakan dalam AOP-29 Part 1 dengan referensi pada STANAG 4425 untuk meriam lapangan, howitzer dan gun-howitzer (M.ALI Haroen).
Foto: Istimewa