Dari berbagai jabatan bergengsi yang pernah diembannya selama ini, ternyata pengakuan tulus dan jujur dari Luhut Binsar Panjaitan (sering dipanggil LB
LBP saat muda sebagai prajurit TNI |
Luhut mengucapkan hal itu saat peluncuran bukunya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta (7/10). Buku berjudul LUHUT: Biografi Luhut Binsar Pandjaitan, dibuat sebagai hadiah ulang tahun sang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) ke 75 tahun, digagas oleh adik kandungnya Nurmala Kartini Pandjaitan-Sjahrir dan ditulis oleh Noorca M. Massardi.
LBP spontan mengakui, meski ia sangat bangga sebagai prajurit profesional, namun juga sempat “mengganjal hati” karena karirnya di TNI biasa saja sampai berpangkat Letnan Jenderal. Lalu baru mendapat Jenderal Bintang Empat Kehormatan usai pensiun dari Presiden Keempat Abdurahman Wahid.
“Saya tidak pernah merasakan previllege di TNI dimana saya dibesarkan. Tapi itulah part of my life. Tidak yang ada perlu sakit hati,” kisah LBP polos. Kini, LBP justru banyak berperan di masa Pemerintahan Jokowi. Seperti saat penanganan pandemi Covid-19, peran Luhut sangat besar untuk membantu negara ini keluar dari kemelut pandemi.
“Saya percaya yang ada di langit itu ada waktunya. Ini Mystery of life dari part of my life. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi sama kita. Jadi kita tidak perlu merasa paling hebat atau sengsara.,” papar LBP, yang juga menyebut duan ama Jenderal yang sangat dikaguminya, yakni Benny Moerdani dan Sintong Panjaitan.
Buku diberikan oleh adiknya sebagai hadiah Hut LBP ke-75 |
Foto: Istimewa