Diberitakan soal pihak Ukraina membuat tiruan sistem senjata HIMARS – High Mobility Artillery Rocket Systems – untuk mengecoh pihak Rusia. Upaya terse
Pengeras suara besar diatas kubah tank yang digunakan oleh Ghost Army Sonic Unit – 3132 Signal Service Company |
HIMARS palsu yang dibuat oleh pihak Ukraina disebut sebagai ‘fake wooden missile systems”, dengan biaya pembuatan cukup murah dan sederhana. Tujuannya untuk mengecoh serangan drone dan misil pihak Rusia yang tidak dapat membedakan apakah sasaran yang diintainya itu palsu atau asli. Karena umumnya drone yang dikerahkan Rusia tak dilengkapi dengan sistem deteksi yang canggih.
Sehingga, koordinat pantau yang disampaikan oleh drone ke unit penembakan misil akan menuju kepada sasaran palsu. Dengan upaya tersebut setidaknya akan menguras stock munisi dari pihak Rusia. Berita tersebut pertama kali dilansir oleh media massa The Washington Post.
MENGULANG SEJARAH
Pengerahan sasaran palsu sudah diterapkan sejak era Perang Dunia II. Juga pernah diterapkan oleh pihak Iraq saat operasi Desert Storm, dimana pihak Irak membuat tank-tank palsu dari bahan balon – inflatable fake tank – untuk mengecoh pesawat tempur AS.
Pada saat Perang Dunia II, AS mengorganisir 1.000 personel pasukan, dibentuk unit yang disebut sebagai “Ghost Army.” Tugasnya antara lain; menyebarkan surat-surat perintah palsu, memasang inflatable tank atau kendaraan militer di tempat-tempat strategis, menyusun kelompok pasukan palsu yang tergambar seolah-olah sekelompok besar pasukan, tujuannya untuk mengecoh kekuatan Jerman, dan memancing serangan kearah sasaran palsu tersebut.
Kali ini pihak Ukraina membuat Sista HIMARS palsu dari bahan kayu sebagai decoy untuk memancing tembakan misil dari pihak Rusia. Upaya tersebut setidaknya untuk menimbulkan kerugian biaya penembakan misil-misil Rusia.
Pasukan Ukraina memang sedang berupaya untuk melakukan serangan-balik kepada kekuatan Russia dibeberapa lokasi, termasuk di kota Kherson dengan target utama jembatan dan depo munisi.
Selain itu, Ukraina juga memperhitungkan nilai strategis sistem senjata HIMARS yang mereka miliki. Jumlahnya relative sedikit – 16 unit – sehingga diperhitungkan bahwa Sista tersebut juga merupakan target utama bagi pihak Rusia.
Menurut berita dilansir the Washington Post, setelah dikerahkan dalam beberapa minggu, HIMARS palsu telah berhasil menimbulkan kerugian penembakan misil jelajah Kalibr pihak Rusia. Upaya tersebut untuk mengurangi jumlah stock misil Rusia yang ada di wilayah pertempuran, harapannya untuk mengurangi daya gempur misil dan memperpanjang waktu pembekalan ulang logistiknya.
GHOSY ARMY
Inspitasi dibentuknya Ghosy Army datang dari keberhasilan militer Inggris menggunakan siasat deception pada pertempuran El-Alamin di Afrika Utara. Inggris memanfaatkan taktik deception dari Jasper Maskelyne, seorang tukang sulap yang menjadi serdadu.
Emblem Ghost Army |
Apa yang dilakukan oleh pihak Inggris tersebut sangat menarik bagi para perencana militer AS yang berada di Inggris. Maka pada 20 Januari 1944 U.S. Army mulai menerjunkan diri ke dunia deception.
Sejak itu dibuatlah berbagai peralatan militer palsu untuk mengecoh kekuatan lawan. Dihimpun personel-personel militer dari berbagai kecabangan dalam jumlah cukup banyak yang akan ditugaskan untuk misi pengecohan.
Kegiatan pengecohan atau deception dilakukan dari pembuatan dokumen-dokumen palsu, pembentukan kelompokan pasukan palsu, hingga pembuatan peralatan tempur palsu, termasuk inflatable vehicle maupun tank – contoh: 1944 dibuat inflatable tank M7. Personel teknik dari Kompi perhubungan (CHB) dari 3132 Signal Service Company, membuat pengeras suara dengan kekuatan tinggi untuk dipasang di atas kubah kendaraan tempur, suara yang ditimbulkan akan menyerupai gerakan pasukan tank yang besar.
Markas Pasukan Khusus ke-23 U.S. Army dipecah menjadi empat unit, masing-masing memiliki peran yang berbeda dalam operasi pengecohan. Unit Pertama atau dikenal sebagai 603rd Camouflage Engineer Battalion, bertugas untuk menyiapkan peralatan tempur palsu berupa inflatable tank, pesawat udara, senjata artileri dan sebagainya yang menyerupai peralatan tempur. Selanjutnya pasukan deception tersebut disebut sebagai “GHOST ARMY”.
Dimasa tersebut banyak keberhasilan operasi yang dilakukan oleh Ghost Army, diantaranya Operasi Viersen di kawasan Sungai Rhine, dengan menyebaran sejumlah prajurit boneka/palsu, dan sebagainya.
Sejak 1944 hingga 2 September 1945, Ghost Army yang berasal dari 23rd Headquarters Special Troops – yang disebar diberbagai kawasan tempur Eropa – setidaknya telah melakukan sebanyak 20 kali operasi deception – di Normandia, Perancis ke Belgia, Luxembourg, hingga Sungai Rhine di Jerman.
INSPIRASI
Kini apa yang pernah dilakukan oleh Ghost Army menjadi inspirasi dalam peperangan modern, setidaknya diterapkan oleh pihak Iraq saat Operation Desert Storm, hingga yang dilakukan oleh pihak Ukraina pada peperangan dengan Rusia sekarang (M.ALI Haroen).