Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Menparekraf Sandiaga Uno mendukung penuh kesiapan kota Solo, Jawa Tengah sebagai UNESCO Creative Cities Network
Solo membidik predikat kota kreatif dunia |
"Saya langsung instruksikan kepada Pak Vinsen dan Pak Hariyanto untuk mengawal agar proses ini bisa langsung membuahkan hasil positif tahun depan, sehingga para pelaku seni pertunjukkan yang sudah vakum dua tahun ini segera bisa terfasilitasi, terbuka peluang usaha dan lapangan kerja," kata Menparekraf saat "Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan", di The Purwohamijayan, Solo (2/7).
Kehadiran "Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan" di Surakarta ini juga menjadi dukungan dan ruang diskusi antara Kemenparekraf, Pemerintah Kota hingga pelaku seni pertunjukkan di Solo agar menemukan inovasi, ide atau langkah strategis yang mampu membawa Solo mendapat pengakuan UNESCO sebagai Creative Cities Network kategori seni pertunjukan.
Indonesia sendiri sudah memiliki tiga kota yang mendapat predikat UCCN, yaitu Pekalongan kategori crafts and folk art, Bandung kategori desain, dan Ambon kategori musik. Dengan legitimasi dari UNESCO, tentu akan memberikan dampak besar.
Tk hanya pada keberlanjutan dan kelestarian potensi seni dan budaya yang ada, juga secara tidak langsung menjadi sarana promosi yang efektif. Dengan begitu minat wisatawan untuk datang ke Indonesia khususnya Solo akan meningkat dan masyarakat akan lebih sejahtera.
"Ini otomatis akan menjadi ekosistem yang dipantau langsung oleh UNESCO agar para pelakunya itu melestarikan seni pertunjukkan, budaya dan juga kegiatan-kegiatan event tahunan yang akan diadakan di kota Solo," jelas Menparekraf.
Menurut Sandiaga, untuk 2022 Indonesia sudah mengajukan dua kota masuk dalam UCCN. Diantaranya Bitung dengan kuliner tuna dan Ponorogo dengan kesenian reog. "Kalau tahun depan baru Solo yang sudah kita putuskan, satu lagi belum. Karena tiap tahun kita hanya diberi jatah dua kota," ujarnya.
Menparekraf Sandiaga Uno di Solo |