Mujair Sang Penakluk Ikan Endemik Indonesia !!!!
Jakarta (Indonesia Mandiri) – Ikan mujair merupakan ancaman bagi ikan asli yang ada di Indonesia, disinyalir bahwa mujair diintroduksi ke Indonesia tahun 1939.
Selanjutnya, dibawa ke danau di Sulawesi pada 1951 dan menjadi invasif yang mengakibatkan kepunahan ikan lokal, misalnya ikan moncong bebek yang merupakan jenis endemik di Danau Poso, Sulawesi Tengah.
Kasus serupa juga terjadi di Danau Sentani, danau terbesar di Papua. Menurut Hari Suroto, arkeolog Papua dari BRIN [Badan Riset dan Inovasi Nasional], saat ini jenis ikan yang dominan di Danau Sentani adalah mujair.
Kehadiran mujair telah membuat ikan asli menyusut bahkan sulit ditemui lagi. Misalnya, ikan asli atau endemik berupa gabus hitam atau dalam bahasa Sentani disebut kayou [Eleotrididae Oxyeleotris heterodon] dan gabus merah atau kahe [Eleotrididae Giuris margaritacea], ikan pelangi Sentani [Chilatherina sentaniensis], serta ikan pelangi merah [Glossolepis incisus].
Mulai saat itu, masyarakat Sentani menyebut mujair yang mereka tangkap dan konsumsi dengan nama mujair Acub. Ikan ini mudah beradaptasi dengan lingkungan baru dan cepat berkembang biak. Sejak itu, mujair pelan dan pasti mulai menggeser ikan gabus Sentani sebagai menu ikan berkuah kuning dalam sajian makan papeda.
Jumlah ikan gabus asli di danau yang semakin berkurang beserta hasil tangkapan terbatas, membuat kuliner ikan mujair lebih banyak disajikan dalam tradisi makan bersama atau festival budaya, sejak tahun 2000-an.(FM)
Foto: Istimewa