profesi di saat purna tugas atau pension dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), seringkali menemui berbagai tantangan tersendiri. Hal ini juga dialami oleh
Usaha hidroponik berjalan lancer di halaman rumah sendiri |
Pria kelahiran 1962 ini, langsung bersepakat dengan isterinya yang tinggal di Jalan Kademangan, Lirboyo, Kediri, untuk memulai usaha barunya di bidang hidroponik. Sudah hampir tiga tahun ia menekuni usaha Hdroponik, sebagai petani modern, di belakang halaman nrumahnya sendiri. Berikut petikan wawancaranya dengan Indonesiamandiri (IM).
IM. Apa latar belakangnya anda memilih usaha hidroponik?
Rahmat Haris (RH). Berangkat dari prinsip ingin sehat setelah purna tugas, maka sebelum kami berdua (bersasma isteri) memasuki batas usia pensiun ( BUP) yang kebetulan berdua berstatus PNS, kami mencari bentuk kegiatan. Alhamdulillah bagi PNS di lingkungan Pemkot Kediri ada kegiatan dengan namanya pembekalan bagi PNS yang memasuki masa pensiun. Kebetulan salah satu sasaran kegiatannya adalah masalah hidroponik.
Berangkat dari sinilah ketertarikan usaha kami tekuni terutama pada persoalan budidaya berhidroponik, juga pasarnya dengan jalan ikut bergabung di komunitas maupun menjalin komunikasi dengan reseller sayur hidroponik di kota kediri. Selain itu, kami berdua sepakat untuk menjadikan kegiatan ini menjadi sarana aktivitas gerak fisik.
IM. Berapa modal yang dibutuhkan?
RH. Untuk memulai usaha berhidroponik khususnya sayur, sebetulnya sangatlah relatif. Artinya bisa disesuaikan atau dikembangkan dengan kondisi dana yang ada. Kami dulu hanya bisa membuat 600 lubang tanam dan dari hasilnya kami kembangkan untuk membuat paket lubang tanam lagi. Begitu seterusnya sampai saat ini kami punya 4.500 lubang tanam.
Modal yang dibutuhkan untuk membua satu paket dengan 600 lubang tanam sekitar Rp 15 jt. Sementara bagi yang memilki modal besar bisa langsung memulai usaha ini dengan skala yg lebih besar.
IM. Proses pelaksanaannya?
RH. Dalan menjalani budidaya pertanian hidroponik selama ini kami belum menemui kesulitan yang sangat bearti. Masalah yang sering muncul adalah di persoalan hama dan penyakit. Masalah inipun alhamdulillah bisa kita atasi dengan cara mencari referensi ilmiah, sharing dengan teman ataupun lewat you tube.
Kami yakin bagi teman-teman yang ingin mencoba bethidroponik, belajar kurang dari sehari sudah bisa jadi petani modern.
IM. Siapa yang menjadi mentor mengajari?
Rahmat Haris Bersama isterinya |
IM. Sekarang usaha ini sudah berjalan berapa lama?
RH. Usaha yang kami tekuni saat ini sudah memasuki tahun ketiga. Harapan kami, ilmu atau pengalaman dan pengetahuan ini ingin ditularkan kepada orang lain yang membutuhkan. Pengembangan hasil produk sampai saat ini masih di juz sayur. Sementara teman teman ada yang menekuni salad sayur, dan lain-lain.
IM. Usaha and aini bagaimana memasarkannya?.
Hasil budidaya hidroponik sudah dipasarkan hingga ke Surabaya |
Foto: Istimewa