“Kami menyebutnya Future Industries. Oleh karena itu, industri baterai yang akan dibangun di sini nantinya tidak hanya berbasis nikel, tetapi juga no
Presiden Jokowi saat melakukan groundbreaking di Kawasan Industri Kaltara |
Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kaltara ini sangat strategis dan pertama di dunia, nantinya akan memiliki luas mencapai 30ribu ha setelah melalui beberapa tahap pengembangan. Pembangunan kawasan ini dapat terlaksana berkat kerjasama besar antara Indonesia dengan Cina serta United Emirat Arab (UEA). Kehadiran Presiden untuk melihat groundbreaking industri ini.
Indonesia akan membuat dua kriteria yang akan berkembang di wilayah industri hijau. Pertama, agar dapat meningkatkan nilai tambah dari kekayaan bahan mentah yang dimiliki. Nilai tambah tersebut akan semakin tinggi dengan diproses melalui sumber EBT yang dimiliki. Kedua, industri yang dibangun dapat menempatkan Indonesia pada posisi kunci dalam pemanfaatan teknologi kedepannya.
Kawasan ini akan dibangun teknologi terkini, seperti pembangunan pabrik alumunium smelter untuk mempercepat hilirisasi dan mendukung sektor pembangunan di Indonesia. Juga dapat dimanfaatkan dalam perkembangan pembangunan new energy battery yang dapat mendukung program pemerintah dalam meningkatkan penurunan emisi pada 2030 melalui penggunaan kendaraan listrik.
Adapun rencana pembangunan fasilitas di kawasan ini, yaitu pembangunan pelabuhan, bandara, hotel dan akomodasi karyawan. Melalui Kawasan Industri Hijau ini akan menjadi lompatan transformasi ekonomi Indonesia dari hasil ekonomi non hijau ke ekonomi hijau yang ramah lingkungan dan sustainable.
Serta, di wilayah ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang diperoleh melalui penerimaan negara yang meningkat, neraca perdagangan surplus, dan tercapainya pemerataan ekonomi. Hal tersebut dapat diperoleh dari pengelolaan sumberdaya dari hulu ke hilir, khususnya di kawasan tersebut.
Pengembangan industri hijau ini akan berdampak bagi daerah sekitarnya |
“Hal ini penting karena jumlah penyerapan tenaga kerja pada saat proses konstruksi bisa mencapai 100 ribu dan kemudian akan turun menjadi 50-60 ribu pada saat proses operasi,” tambah Luhut. Para investor juga turut mengajak partner lokal, baik pengusaha nasional dan daerah dalam pengembangan kawasan (ma).