Manajemen Transjakarta serius tangani sederet kecelakaan yang menimpa armadanya beberapa pekan belakangan. Dimulai saat musibah kecelakaan pada 30 Okt
Bis Transjakarta yang menabrak pemisah jalan (separator) |
Langkah cepat yang ditempuh, Transjakarta langsung menghentikan operasi sementara dari armada operator yang mengalami kecelakaan tersebut, sampai evaluasi mendapat hasil. Evaluasi kali ini mengundang Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dari Kementerian Perhubungan.
Perlu diketahui bersama, dalam menjalani armadanya melayani masyarakat, Transjakarta bekerjasama dengan sejumlah operator (pihak ketiga), seperti PT Jakarta Trans Metropolitan, PT Primajasa Perdanaraya Utama, PT Jakarta Mega Trans, PT Eka Sari Lorena, PT Bianglala Metropolitan (BMP), PT Trans Mayapada Busway, Perum DAMRI, Mayasari Bakti, Perum PPD, PT Koantas Bima, dan lain-lain.
Semua operator Transjakarta miliki standar layanan prima |
Tak tanggung-tanggung, Pimpinan Transjakarta langsung akan melakukan audit terkait aspek paling utama, yakni keselamatan operasi armadanya, dengan mengundang KNKT. Audit ini meliputi dari aspek pramudi yang bertugas, infrastruktur jalan dan armada yang dioperasikan.
"Nantinya hasil rekomendasi dari audit akan dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan prosedur keselamatan pelanggan di internal Transjakarta dan di mitra operator. Harapannya agar kejadian serupa tidak terus terjadi dikemudian hari," kata Angelina Betris, Kepala Divisi Sekretaris Koperasi sekaligus Humas Transjakarta (ma).
Foto: Istimewa