Pada intinya, Gernas BBI dibentuk bukan hanya memperhatikan dari sisi kuantitas penjualan sampai dengan pembelian saja, tetapi kita juga harus tetap m
Aksi beli produk nasional terus.digalakkan |
Hal inu diutarakan Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi/Kemenko Marves Odo RM Manahutu saat Rapat Koordinasi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), bersama Kementerian/Lembaga (K/L) terkait, ecommerce, PJSP dan Top Brand di Bali (26/11).
Rapat bertujuan memperkuat dukungan pemerintah bagi peningkatan kemampuan daya saing para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), terutama di platform digital.
Odo menyebut ada beberapa permasalahan dihadapi pelaku UMKM. Tetapi hal tersebut harus dianggap sebagai fondasi yang memperkuat Gernas BBI.
“Kita selalu berupaya mendefisinikan permasalahan mulai dari pengembangan produk, kualitas, sampai dengan kuantitas sehingga dapat merangkum permasalahan yang ada. Dari rangkuman itu akan kita bentuk sebagai fondasi untuk memperkuat kegiatan Gernas BBI ini,” jelas Odo.
Merujuk Keputusan Presiden 15/2021 pada pasal 3, Tim Gernas BBI 2022 fokus pada Peningkatan UMKM/IKM/Artisan ke ekosistem digital; transaksi penjualan; dan Pendampingan dalam memulai dan mengembangkan jiwa kewirausahaan.
Selain itu, tim juga akan meningkatkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan target BBI 2022 dengan memberikan apresiasi bagi UMKM unggul dengan konsep panen setelah didampingi selama 3 bulan. Penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi yang diselenggarakan oleh K/L serta evaluasi capaian penjualan sehingga menjadi pembelajaran serta motivasi bagi UMKM/IKM/Artisan lainnya.
Deputi Bidang Koordinasi Parekraf Kemenko Marves Odo Manahutu (tengah) |
Kemudian, fokus pada pusat-pusat pelatihan. Odo mengharapkan dari K/L ataupun platform e-commerce dapat menyediakan pusat pelatihan di kota-kota besar dengan tetap memperhatikan pendampingan pada UMKM dan pelatihan tersebut harus terbuka untuk UMKM daerah tersebut (dh).