Keberhasilan Indonesia kendalikan pandemic berkat Kerjasama semua pihak
Keberhasilan Indonesia kendalikan pandemic berkat Kerjasama semua pihak |
Luhut bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan, khususnya wilayah Jawa – Bali ini, hingga saat ini, situasi pandemic terus terkendali pada tingkat yang rendah. Kasus konfirmasi masing-masing telah turun hingga 99% dari kasus puncaknya pada 15 Juli lalu.
Rendahnya kasus konfirmasi harian menyebabkan kasus aktif nasional dan Jawa Bali terus menunjukkan penurunan. Saat ini hanya tersisa kurang dari 20 ribu kasus aktif di nasional dan kurang dari 8 ribu kasus aktif di Jawa Bali. Jauh menurun dibandingkan lebih dari 570 ribu kasus aktif pada puncak varian Delta.
Pada 4 Oktober lalu, Blitar menjadi kota pertama masuk ke level 1. “Saya dapat laporkan bahwa hasil evaluasi terhadap Kota Blitar menunjukkan hasil positif. Sejak masuk ke level 1, situasi Covid-19 di Kota Blitar tetap rendah dan terkendali. Terkendalinya kasus didorong oleh tingkat tracing, vaksinasi, dan penggunaan Peduli Lindungi yang terus meningkat meski sudah masuk level 1,” jelas Luhut.
Aplikasi Peduli Lindungi menjadi alat untuk menahan peningkatan kasus di tengah pelonggaran aktivitas dan mobilitas masyarakat. Hingga saat ini Peduli Lindungi telah digunakan lebih dari 100 juta kali di berbagai area publik, dengan rata-rata penggunaan per hari mendekati 3 juta.
Terkait dengan daftar 19 negara yang diperbolehkan masuk ke Bali, karena negara tersebut dipilih dengan mempertimbangkan jumlah kasus dan tingkat positivitas yang rendah berdasarkan standar WHO. Presiden juga mengingatkan agar terus melakukan evaluasi tiap minggunya agar dapat memitigasi dampak buruk dari pembukaan pintu masuk terhadap 19 negara tersebut.
“Saat ini Saya bersama dengan Menteri Kesehatan sedang berada di Amerika Serikat untuk melakukan pertemuan dengan Merck mengenai obat Molnupiravir. Selain Molnupiravir dari Merck, saat ini terdapat obat Proxalutamide yang sedang dalam tahap uji klinis ketiga di Indonesia dan sedang berproses di BPOM. Alternatif lain adalah AT-527 yang dikembangkan oleh Roche and Athea,” tambah Luhut.
Disiplin protokol kesehatan di masyarakat adalah kunci utamanya |
foto: istimewa