Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Agung Prasetiawan memberikan pembekalan akademis kepada 20 ora
Siswa Dikspespa Hidros tumpuan harapan Pushidrosal |
Danpushidrosal antara lain menjelaskan tentang sejarah Pushidrosal, dimulai dari Peraturan Pemerintah No.23/1951 tentang Penetapan Djawatan Hidrografi Angkatan Laut sebagai Lembaga Hidrografi Militer, yang selanjutnya pada 1960 dituangkan Keppres No.164/1960 Djawatan Hidrografi berkembang dan melaksanakan fungsinya didalam bidang hidrografi untuk militer dan publik.
Pada 1968, melalui Keputusan Presiden RI No.288/1968, Djawatan Hidrografi mengalami perubahan nama hingga 7 kali diantaranya Djahidral, Dithidral, Dishidral, Janhidros (1976), Dishidros, Janhidros, Dishidros (sampai 2016). Pada Perpres No.66/2019 Pushidrosal ditetapkan sebagai Komando Utama Operasi dan Pembinaan (Kotama Ops dan Bin) TNI AL.
Para siswa dibekali juga tentang tugas fungsi dan sejarah Pushidrosal, baik sebagai Kotama TNI AL maupun Lembaga Hidrografi Nasional. Danpushidrosal memaparkan, Pushidrosal memiliki kewenangan dan legalitas tunggal dibidang hidrografi dalam menyiapkan data dan informasi Hidros berupa Peta Laut (Peta kertas dan peta Navigasi Elektronik) serta publikasi nautika guna mendukung keselamatan dan pelayaran nasional.
Sebagai Indonesian Chief Hydrographer, Danpushidrosal menyampaikan selamat atas keberhasilan para prajurit siswa Dikspespa Hidros dalam menyelesaikan pendidikan Hidro-Oseanografi di Pusdikhidros dibawah Kodikopsla Kodiklatal. Diharapkan nantinya dapat memperkuat dan menambah pegawak Pushidrosal guna menjalankan tugas pokoknya dalam survei dan pemetaan hidros.
Danpushidrosal Laksdya TNI Agung Prasetiawan |