"Kita Insya Allah siap mendorong para santri untuk memahami teknologi dan digitalitasi, menjadi pandemic winner tanpa mengurangi esensi dari syiar dan
Era teknologi digital juga harus dikuasai oleh para santri |
"Santri Digitalpreneur Indonesia" merupakan program pelatihan dan pendampingan bagi para santri dalam rangka pengembangan ekosistem ekonomi kreatif (ekraf) dengan melibatkan para pelaku industri sebagai mentor pembimbing. Kegiatan ini fokus pada lingkup ekraf guna pengembangan konten digital dan pengelolaan Intelectual Property lebih luas sehingga mencapai nilai tambah maksimal.
"Transformasi digital adalah salah satu cara untuk memaknai pembangunan kemerdekaan kita. Dalam era digital seperti ini, berdakwah tidak perlu dilakukan secara konvensional karena digitalisasi membuka peluang komunikasi. Digitalisasi telah menyediakan informasi yang bisa dilakukan melalui konten digital. Dengan demikian 4,3 juta santri di 31.385 di Indonesia berpotensi menjadi platform yang sangat potensial untuk umat Islam dan juga Indonesia untuk mendorong Islam yang rahmatan lil alamin," jelas Sandiaga.
Jadi, Menparekraf ingin para santri dibekali dengan soft skill dan berbagai keterampilan. Bukan hanya mengerti dan melek dunia digital, tapi mampu menyiapkan diri sebagai entrepreneur seperti berjualan online dan menciptakan konten-konten yang kreatif di dunia maya.
Melalui program ini, para santri bukan hanya diajarkan keterampilan membuat konten, tetapi juga dikenalkan bagaimana bisa menghasilkan produk turunan dari sebuah hasil karya digital. Berbagai pelatihan yang akan diberikan antara lain, Digital Creative Content, yaitu pembuatan animasi dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D). Selain itu, akan diberikan pula pelatihan mengenai Creative Audio Production, yaitu pembuatan podcast, belajar menjadi dubber/pengisi suara, serta menjadi content creator intelectual property seperti merchandising, licensing, dan activations.
Menparekraf Sandiaga Uno saat peluncuran program “Santri Digitalpreneur Indonesia” |
Menurut Menparekraf, “Santri Digitalpreneur Indonesia" tahun ini merupakan pilot project dan rangkaian dalam menyambut momentum Hari Santri Nasional pada 22 Oktober mendatang. Program ini diharapkan terlaksana dengan baik, sehingga tahun depan diikuti penambahan jenis pelatihan seperti coding, games, web development, digital marketing, dan pelatihan program entrepreneurship lainnya dalam rangka mendorong ekraf dengan target peserta adalah 1.000 pondok pesantren.
Para santri bisa daftar melalui website www.santridigitalpreneurindonesia.com, mulai 13 hingga 19 September mendatang. Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini menyambut baik program ini. "Hari ini kita tahu era yang disebut revolusi 4.0, zaman telah berubah, pendidikan berubah, termasuk di bidang keagamaan dengan dakwah virtual. Terlebih hari ini kita lahirkan santripreneur dalam konteks keluarga besar pesantren, bahwa santri harus dapat ambil bagian dan jadi aktor terpenting dalam membuat perubahan," ungkap Helmy (ma/ra).