Jakarta (IndonesiaMandiri) – Sosok Denny Januar Ali – lebih sering disapa Denny JA – yang banyak dikenal umum dengan proses penghitungan cepat atau “q
Denny Januar Ali |
Pria kelahiran , Palembang (Sumatera Selatan), Januari 1963, mendapat amanah dari delapan dewan formatur, yaitu Chappy Hakim, Azyumardi Azra, Ilham Bintang, Wina Armada, Didin S Damanhuri, Nasir Tamara, Inda Citraninda Noerhadi dan Swary Utami Dewi di Kongres Nasional pada 15 Agustus lalu, secara aklamasi sebagai Ketua Umum Perhimpunan Penulis SATUPENA dan HATI PENA.
“Kembali ke khitah menjadi inspirasi bagi para penulis untuk kembali mengambil peran signfikan untuk mewarnai batin zamannya,” ucap Denny, yang langsung membentuk formatur kepengurusan menjalankan roda organisasinya.
Nama Denny sejak era 80-an sudah dikenal umum lewat artikelnya di beberapa surat kabar nasional tentang berbagai masalah sosial-politik. Namanya kian diperhitungkan saat Denny membuat Lembaga Survei Indonesia (2003) lalu berubah menjadi Lingkaran Survei Indonesia (2005) dengan metode “quick count” yang selalu akurat menghitung pemilihan kepala daerah hingga Presiden. Majalah Time pada 2015 bahkan memasukkan Denny JA sebagai salah satu dari 30 orang paling berpengaruh di Internet.
Nah, di wadahbaru SATUPENA dan HATI PENA, Denny mengajak penulis Tanah Aur bersatu. “Oleh karena itu para penulis perlu berhimpun, menyatukan aspirasi,” ajaknya. Banyak permasalahan dihadapi penulis, dan bisa dihadapi bila sesama penulis bergandengan tangan, gotong royong.
Sederet program mulai digulirkan, seperti ajang Award bagi bagi sejumlah penulis terbaik. Setiap tahun menyambut 17 Agustus, SATUPENA/ HATI PENA membentuk dewan juri untuk memberikan award bagi sejumlah penulis terbaik. Hadiah berupa sertifikat dan dana.
Lalu, menghadirkan perpustakaan dunia bagi anggota secara gratis. Jadi, SATUPENA/HATI PENA akan menyediakan akses perpustakaan kepada ribuan jurnal akademik di JSTOR, dan akses kepada perpustakaan terbaik dunia (dijajaki library of congres di AS, Inggris). Juga dijajaki akses pada perpustakan nasional dan DPR.
Wadah ini juga membantu menerbitkan karya anggota, dengan membuat usaha atau sekurangnya bekerjasama dengan usaha Print on demand. Dibentuk satu tim kurator membantu teman teman anggota menerbitkan bukunya hingga ke layout dan ISBN. Lalu bisa jual on demand. 75 persen keuntungan untuk penulis. Bisa juga dijual secara PDF bekerjasama dengan satu usaha yang sudah berdiri.
Disediakan Akun Youtube SATUPENA/HATI PENA “Semua Tentang Penulis.” Tiap 2 minggu sekali mewawancarai penulis yang berprestasi, atau yang baru saja menerbitkan karya menarik, menggali proses kreatif penulis yang bersangkutan Ini dimaksudkan untuk memberi inspirasi dan tukar pengalaman sesama penulis.
Masih banyak lagi gebrakan lainnya akan disediakan oleh SATUPENA/HATI PENA. Darimana sumber dana organisasi ini? “Agar program bergerak, saya pribadi, selaku ketua umum, akan menyisihkan dana sekitar 500 juta hingga satu milyar rupiah dalam waktu lima tahun.,” ungkap Denny (ma).