Guna meningkatkan pemahaman dan ketertarikan generasi muda terhadap isu kelautan dan perikanan serta hukum laut, Kementerian Koordinator Bidang Kemari
Sebagai negara maritim, generasi muda kita harus memahani potensinya |
“Kita belajar dari perjuangan wawasan nusantara tentang pendahulu kita yang memperjuangkan kedaulatan kemaritiman bangsa ini,” buka Menko Marves Luhut B. Pandjaitan. Menurutnya, generasi muda perlu melanjutkan semangat Prof. Mochtar Kusumaatmadja dan Prof. Hasjim Djalal dalam menggunakan kekuatan hukum laut sehingga melahirkan deklarasi Juanda dan Prinsip Negara Kepulauan.
“Ini sebuah pekerjaan rumah besar untuk kita semua,” ucap Luhut. Acara ini sengaja digelar untuk menggelorakan semangat juang dan inspirasi dariProf. Mochtar Kusumaatmadja. Sehingga, generasi muda juga memahami potensi hukum laut bagi Indonesia sebagai salah satu negara maritim terbesar di dunia.
Perjuangan menegakkan kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia merupakan perjuangan yang panjang dan berkelanjutan, dimana generasi muda harus terus mengawalnya demi kesejahteraan bangsa. “Kita buktikan ke dunia kalau kita ini adalah bangsa yang kuat,” seru Luhut. Diingatkan pula, meski kini sedang dilanda pandemi Covid-19, semangat anak muda untuk terus belajar tetap tidak boleh padam.
Kebijakan poros maritim dunia membawa Indonesia diperhitungkan dunia |
Sementara Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono menjelaskan, Indonesia perlu mencetak para ahli hukum laut dan dibutuhkan kerja sama yang baik antara pemerintah dengan para akademisi. “Berpulangnya Prof. Mochtar menjadi pengingat bagi kita untuk memperkuat barisan, khususnya dalam menegakkan kedaulatan kita sebagai negara kepulauan,” paparnya.
Intinya, semua peserta merasa penting agar warisan para pendahulu di bidang hukum laut harus dilanjutkan . Apalagi di masa kini, kebijakan tentang peran Indonesia sebagai poros maritim dunia sedang didengungkan terus (ma).