Jakarta (IndonesiaMandiri) – "Inilah momen kita. Kita tidak bisa mengembalikan waktu. Tapi kita bisa mengambalikan kondisi lingkungan, melalui berbaga
Menteri LHK ajak semua ummat manusia berdamai dengan alam |
Hari Lingkungan Hidup (HLH) ke-47 tahun ini diperingati seluruh dunia pada 5 Juni. Tahun ini, puncak peringatannya dipusatkan di Pakistan. mengambil tema Restorasi Ekosistem. Tema ini berkaitan dengan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mendeklarasikan 2021-2030 sebagai Dekade PBB Restorasi Ekosistem (UN Decade on Ecosystem Restoration).
Dari literatur dan informasi berbagai ahli, dalam sepuluh tahun kedepan adalah periode terpenting untuk mencegah bencana akibat perubahan iklim serta menjaga keanekaragaman hayati. Dalam dkade ini, juga untuk mencegah, menghentikan dan membalikkan degradasi ekosistem di seluruh dunia. Peringatan HLH membawa pesan saatnya untuk melakukan penyesuaian berpikir dan bertindak.
Tema Restorasi Ekosistem juga sejalan dengan sikap Indonesia dalam pengelolaan lingkungan dan kehutanan. Sejumlah langkah tersebut diantaranya restorasi, rehabilitasi hutan dan kawasan guna mendukung upaya mengatasi krisis perubahan iklim. Kemudian, memastikan pengelolaan konservasi dan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.
Pemerintah juga menempuh upaya dalam pemulihan ekonomi nasional, melalui kegiatan padat karya, penanaman serta rehabilitasi mangrove dan restorasi gambut. Restorasi hutan pun dilakukan untuk mengatasi krisis lingkungan elemen udara, air dan tanah/tutupan lahan. Yang tidak kalah penting yaitu restorasi kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.
Secara praktis, restorasi ekosistem dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam kurun waktu 2015 hingga saat ini, berupa pemulihan lahan dengan total area tidak kurang dari 4,69 juta ha lahan dipulihkan, termasuk gambut dan mangrove. Tujuannya dengan untuk mengembalikan suatu ekosistem hutan terdegradasi menuju kondisi yang semaksimal mungkin mendekati keadaan semula, dalam hal komposisi dan kondisi biodiversitas.
Peringatan HLH 2021 di masa pandemic dilakukan secara virtual |
Hal yang tidak kalah penting dalam Restorasi Ekosistem dan ketahanan iklim yang berkelanjutan adalah kesadaran dan kepedulian bersama dari seluruh elemen masyarakat. Demikian pula kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi yang masif dan sistematis menjadi keniscayaan untuk dijalankan semua pihak.
Saat HLH tersebut, Siti menyerahkan penghargaan ke dua orang pemenang program Winner Climate Adaptation Challenge 2021, mendapatkan masing-masing EURO 5.000. Program ini merupakan upaya meningkatkan kesadaran alumni Belanda dari Indonesia terhadap isi dan potensi Agenda Aksi Adaptasi Global, melalui ide-ide kreatif dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kampanye agenda tersebut.
Puncak Peringatan HLH juga diisi dialog Menteri LHK dengan pelajar sekolah Adiwiyata, bertajuk "Ibu Menteri Menjawab". Sejumlah publik figur turut hadir dan memeriahkan agenda hari ini diantaranya Tasya Kamila, Ridho Hafidz, Ramon Y Tungka, Nugie, Hamish Daud, Alshad Ahmad, Inez Amelia, dan Cinthia K Rani (dh).