Setelah berpatroli selama satu bulan, kapal perang Indonesia dari TNI AL, KRI Sultan Iskandar Muda- 367 (SIM) sandar di Mersin International Port, Tur
Kapal Perang KRI Sultan Iskandar Muda jelang sandar di Turki |
Pada kesempatan ini para awak kapal akan berbelanja kebutuhan logistik berupa bahan makanan, bahan bakar dan berbelanja spare parts untuk memenuhi stok departemen mesin. Selama berada di Mersin, para anak buah kapal (abk) diberikan kesempatan untuk pesiar secara terpimpin.
Bagi para pembaca yang belum mengetahui, hanya di kalangan TNI/Polri saja istilah "pesiar" digunakan, yang artinya kegiatan dilakukan oleh anak buah kapal/ABK saat kapal berlabuh atau sandar di dermaga. Biasanya kegiatan pesiar diisi dengan tamasya, berolahraga, bermain musik hingga berkomunikasi dengan keluarga. Tak jarang, di situasi pandemi ABK memilih tidur di kapal.
Penggunaan terminologi unik sudah menjadi tradisi angkatan laut sedunia, bukan hanya TNI AL. Semangat "persaudaraan pelaut" atau secara luas dikenal dengan "seamen brotherhood" lah yang sedikit banyak berpengaruh pada gaya penamaan unik tersebut.
Pimpinan KRI SIM bersama pejabat AL Turki |
Sebelum bersandar di dermaga, Komandan KRI SIM, Letkol Laut (P) Abdul Haris berulangkali menekankan kepada anak buah kapalnya agar selalu mematuhi protokol covid-19. "Sekali lagi saya tekanan kewajiban kalian untuk patuh pada protokol kesehatan." ujar Haris.
"Kita memang sudah divaksin, tetapi kita harus tetap jalani prokes. Perkuat diri kita dengan prokes!" imbuhnya. Hal ini sejalan dengan perintah Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono, agar dalam bertugas setiap prajurit harus mematuhi protokol kesehatan, demi kesehatan diri dan pasukan.