Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong penguatan nilai-nilai kearifan lokal agar bisa diangkat dan
Desa wisata Detosuka Barat menjadi pintu menuju Danau kelimut |
Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Frans Teguh saat kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Desa Wisata Jumat, (11/6) menjelaskan, desa wisata harus memiliki karakteristik lokal dan bisa mengambil nilai-nilai kearifan lokal yang ada di desanya.
Local genuine harus diangkat menjadi keunikan dalam pengembangan wisata. “Kita apresiasi apa yang sudah dilakukan di Detusoko dengan aneka inovasi dan terobosannya. Ini bisa menjadi potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang menyejahterakan masyarakat" ujar Frans.
Desa Wisata Detusoko memiliki keunikan dalam bentuk sawah yang luasnya tidak seragam dan sudah ada sejak dulu. Karena areal sawah yang ada merupakan warisan dari generasi ke generasi dan hampir dimiliki semua keluarga yang mendiami Desa Detusoko Barat.
Kegiatan Bimtek yang berlangsung di Kantor Kepala Desa Detusoko Barat, Ende, diikuti 25 peserta yang merupakan warga dari Desa Wisata Detusoko Barat dan menghadirkan beberapa narasumber diantaranya, Sekretaris Daerah Kabupaten Ende, Agustinus Gadja Ngasu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur, I Wayan Darmawa, Akademisi STP Nusa Dua Bali, I Gusti Agung Gede Witarsana, dan Kepala Desa Wisata Detusoko Barat, Ferdinandus Watu.
Bimbingan teknis soal desa wisata guna penguatan peran SDM lokal |
Masyarakat dengan dukungan Disparekraf Provinsi NTT, Dispar Kabupaten Ende, dan pengelola Balai Taman Nasional Kelimutu bersinergi untuk mempercepat pemulihan pariwisata di Ende setelah masa pandemi COVID-19 karena CHSE menjadi perhatian utama wisatawan dalam berwisata di era adaptasi kebiasaan baru.
Sebagai salah satu pintu utama menuju Taman Nasional Kelimutu, Desa Wisata Detusoko Barat memiliki sejumlah potensi pariwisata dari daya tarik wisata hingga kuliner. Kepala Desa Detusoko Barat, Ferdinandus Watu, menyampaikan, "Desa Detusoko masuk dalam lensa ekowisata dengan memanfaatkan aneka potensi desa, satu dusun satu atraksi wisata, satu sao ria satu produk (ma/jna).