Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KLHK bersama mitra strategis Cendekia Synergy menyelenggarakan “In
Indonesia akan menunjukkan kepada dunia tentang aksi nyata merawat lingkungan dan hutan |
Wakil Meteri LHK, Alue Dohong saat memuka expo menyampaikan, Hari Lingkungan Hidup menjadi kesempatan untuk merefleksikan pencapaian dan terus melanjutkan tekad dalam mengatasi tantangan yang dihadapi dunia hingga saat ini.
Pemerintah berkomitmen kuat soal mengatasi perubahan iklim. Indonesia bersama-sama dengan masyarakat internasional melalui Konferensi Para Pihak (COP) UNFCCC ke-21 di Paris, telah mengadopsi Paris Agreement to the UNFCCC yang salah satunya ada kesepakatan Nationally Determined Contribution (NDC) yang mengatur dan memproyeksikan potensi penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Tindak lanjut komitmen Presiden Jokowi pada COP-21 adalah meratifikasi Paris Agreement melalui UU No. 16/2016. “Dalam dokumen NDC, Indonesia berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan Business As Usual (BAU), dan sampai 41% dengan bantuan internasional pada tahun 2030. 29% berarti ekuivalen dengan 826 Jt ton CO2 dan 41% ekuivalen dengan lebih dari 1,02 Miliar Ton CO2 yang diturunkan sampai tahun 2030,” jelas Alue.
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Laksmi Dhewanti menambahkan, fokus dalam substansi negosiasi menuju COP26 adalah agar implementasi Paris Agreement berjalan secara penuh atau penyelesaian Paris Rules Book. Dengan agenda utama COP26 yaitu negosiasi politis Para Negara Pihak terkait isu-isu substasnsi yang diselenggarakan pada 31 Mei -17 Juni 2021.
Sementara Kepala Badan Litbang dan Inovasi KLHK selaku Sekretaris Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim, Agus Justianto menyebut, kegiatan dalam Paviliun Indonesia pada 1-12 November 2021 nanti terdiri dari 32 Sesi Talkshow, 3 Join Sessions, 2 Eminent Person Sessions, Pertemuan Bilateral, pertunjukan seni dan budaya, serta pameran.
Wamen LHK Alue Dohong membuka Indonesia Climate Change Virtual Expo&Forum |
“Paviliun Indonesia merupakan strategi soft diplomacy yang medukung proses perundingan (hard diplomacy) dengan memberikan teladan atau contoh (lead by examples) kepada masyarakat dunia melalui aksi yang sedang dan telah dilakukan Indonesia untuk serta menyuarakan aksi, strategi dan inovasi Indonesia kepada dunia internasional sebagai wujud nyata bersama-sama melakukan aksi iklim dalam rangka mencegah kenaikan suhu global dibawah 2 derajat,” terang Agus.
Indonesia Climate Change Virtual Expo & Forum 2021 dibuka secara resmi pada 5 Juni 2021, berlangsung selama 6 bulan secara virtual, dengan berbagai program acara yang akan memperkuat pengendalian perubahan iklim (ma).