Masuk dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), pembangunan Bendungan Pidekso di Kab
Wonogiri akan miliki bendungan sendiri untuk membantu pertanian |
Salah satu yang dilakukan adalah pengisian awal waduk (impounding) yang akan dilakukan pada Bulan Oktober 2021. Terkait hal ini, Asisten Deputi (Asdep) Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air (IDPSDA) Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rahman Hidayat mengatakan, pihaknya telah kunjungi ke Kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dan Bendungan Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jateng (10-11/6).
“Kami melakukan kunjungan ini sebagai bagian tugas Delivery Assurance Unit (DAU) atau penyampai janji presiden dari PSN untuk memantau progres pembangunan dan mendiskusikan solusi dari persoalan yang ada guna memastikan percepatan penyelesaian bendungan,” jelas Rahman (16/6).
Menurutnya, Bendungan Pidekso sangat diperlukan guna pengembangan infrastruktur sumber daya air berupa penyediaan air irigasi seluar 1.500 hektar, mendukung ketahanan pangan nasional dan penyediaan air baku sejumlah 300 liter per detik di Kabupaten Wonogiri. Selain itu, bendungan ini mampu menaikkan intensitas tanam dari 2.000 ha menjadi 3.600 ha, mengendalikan banjir, mendukung konservasi dan menjadi obyek pariwisata.
Bendungan Pidekso berkapasitas total 25 juta meter kubik dengan luas genangan maksimum mencapai 232 hektar. Tinggi bendungan utama setinggi 40 meter dan panjang bendungan utama 387 meter. Proyek Bendungan Pidekso ini dikelola oleh BBWS Bengawan Solo dan proyek dikerjakan oleh PT PP.
Mengutip penjelasan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Fisik Bendungan Pidekso Mahmud, saat ini realisasi fisik bendungan telah mencapai 65,53 persen. Adapun target penyelesaian pekerjaan mencakup pengairan (impounding) pada Oktober 2021. Mahmud mengungkapkan, rencananya bendungan akan diresmikan pada Desember 2021.