“Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap keberagaman budaya Indonesia termasuk seni musik nusantara. Meskipun kita sangat beragam dan memilik
Lomba Musik Komunitas cerminkan kekayaan budaya nusantara |
Kemenparekraf gelar acara Malam Puncak Lomba Karya Musik Anak Komunitas bertajuk “Kamu Aku Indonesia”, berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta (24/5). Tercatat ada 419 komunitas yang mendaftarkan diri pada kegiatan ini. Melalui proses penjurian secara ketat, akhirnya terpilih lima finalis yang keluar sebagai pemenang, yaitu:
Juara 1: Linkrafin – Jember, Jawa Timur
Juara 2: Walk On Water – Sumatera Utara
Juara 3: Cendrawasih Team – Papua
Juara Harapan 1: Kreasi Anak Paser – Kalimantan Timur
Juara Harapan 2: Musisi Kulon Progo – D.I.Y
Juara Favorit : Linkrafin
“Terima kasih untuk rekan-rekan komunitas musik di seluruh Indonesia atas partisipasinya dan semangat tinggi tanpa mengenal lelah pada keikutsertaannya dalam kegiatan yang super keren ini. Selamat saya ucapkan kepada para pemenang. Sebetulnya semuanya adalah pemenang dan saya sangat terpukau atas penampilan para finalis yang spektakuler. Dan ini adalah bukti bahwa kita memiliki talenta-talenta yang memiliki daya saing di tingkat dunia,” puji Menparekraf.
Ia menjelaskan, industri musik memiliki potensi ekonomi serta potensi dalam menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Saat ini, terdapat 18 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan penghidupannya pada sektor ekonomi kreatif, tidak terkecuali industri musik.
“Banyak pemusik kita yang berhenti berkarya di tengah pandemi. Akan tetapi, Kemenparekraf melakukan langkah-langkah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, sehingga kita bisa mengapresiasi karya-karya para musisi daerah yang diciptakan selama pandemi ini. Besar harapan kami indsutri musik Indonesia dapat senantiasa berkontribusi sebagai katalisator kebangkitan sektor parekraf di Indonesia,” ajak Sandiaga.
Juara Nomor Satu Linkrafin dari Jember saat diberikan hadiah oleh Menparekraf |
Salah satu Juri Kehormatan Melly Goeslaw mengaku sangat terpukau dengan penampilan dari Linkrafin, terpilih menjadi Juara I dan Juara Favorit. Menurutnya, penampilan Linkrafin sangat sempurna, mulai dari aransemen vokal, kostum, hingga koreografinya yang sangat terkonsep.
Sementara Juri Kehormatan Helmi Yahya mengakui, sebagai penikmat seni yang banyak bermain dengan elemen-elemen musik, karya-karya anak komunitas ini menunjukkan Indonesia memiliki keberanekaragaman budaya.
Aspek penilaian Lomba Karya Musik Anak Komunitas terdiri dari 30 persen dari penilaian seleksi 50 besar, 15 persen likes di media sosial, dan 55 persen ketika malam puncak. Para pemenang Lomba Karya Musik Anak Komunitas mendapatkan hadiah uang tunai dan mendapatkan fasilitasi dari Kemenparekraf.
Gelaran acara ini menerapkan protokol kesehatan CHSE yang ketat dan disiplin. Seluruh peserta melakukan test kesehatan terlebih dahulu sebelum memasukki venue, wajib memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak aman.
Dalam acara ini juga disampaikan penghargaan life achievement untuk almarhum Didi Kempot. Seorang maestro campursari yang menjelma sebagai sosok penjaga bahasa dan tradisi Jawa melalui seni musik. Sekaligus menjadi bukti bahwa kekayaan budaya memiliki kekuatan dan daya tarik untuk dikenal, tidak hanya lokal tapi juga global (vh/ma).