Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melalui Direktorat Komunikasi Pemasaran, me
Borobudur menjadi salah satu ikon pariwisata di Jateng |
Hal ini merupakan tindak lanjut kerja sama kemitraan pemasaran co-branding Wonderful Indonesia antara Kemenparekraf dengan Grab Indonesia. Tujuannya, meningkatkan kualitas pelayanan dan pengalaman berwisata bagi para pengemudi Grab Indonesia, sebagai salah satu garda terdepan melayani wisatawan.
Dengan sendirinya, para pengemudi dibekali standar protokol kesehatan CHSE (cleanliness, health, safety and environment sustainability), terutama di salah satu destinasi wisata super prioritas yakni Borobudur, yang menjadi episentrum pariwisata di kawasan Joglosemar (Yogyakarta, Solo, dan Semarang) di Jawa Tengah (Jateng).
Grab turut mendukung pemulihan sektor parekraf di Jateng |
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya, dalam pernyataannya (27/4) menuturkan, pengemudi Grab merupakan instrumen pendukung yang bersentuhan langsung dengan wisatawan dalam melakukan pemasaran dan promosi destinasi wisata yang ada di Indonesia, dalam hal ini kawasan di Joglosemar.
“Kita juga tidak boleh melupakan standar protokol kesehatan yang telah diterapkan. Protokol kesehatan harus dilakukan dengan ketat dan disiplin. Selain itu dengan tingkat kepuasan wisatawan yang baik di seluruh touch point wisata. Kita berharap dapat terus meningkatkan nilai tambah dan membentuk quality tourism serta meningkatkan waktu tinggal dan repeater wisatawan,” jelas Nia.
Sementara Director of West Indonesia Grab Indonesia Richard Aditya mengungkapkan, pihaknya sangat mendukung pemerintah mempercepat pemulihan sektor parekraf, khususnya di Jateng. “Destinasi wisata saat ini harus memenuhi standar menerapkan protokol kesehatan yang berlaku, sehingga wisatawan merasa aman dan nyaman ketika menikmati wisatanya di area Borobudur ini,” ujar Richard.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Sinoeng Noegroho Rachmadi mengapresiasi dukungan Kemenparekraf dan Grab Indonesia bagi pemulihan sektor parekraf di Jateng. Karena pada 2020 jumlah wisatawan nusantara turun minus 60,5 persen dan wisatawan mancanegara minus 88,6 persen dibanding 2019.
Pada Januari 2021, wisatawan nusantara yang datang mencapai 1,377,659 orang. Namun di Februari 2021 turun menjadi 689,104 orang, sedangkan wisatawan mancanegara masih di angka nol. “Kolaborasi ini diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan wisatawan dan menciptakan pengalaman wisata ke Jawa Tengah yang aman serta nyaman di tengah pandemi,” ungkap Sinoeng (ma/ag).