“Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa p
Panglima TNI saat melantik komandan dan crew kapal selam KRI Alugoro-405 |
Kehadiran alat utama sistem senjata (alutsista) TNI ini, merupakan bukti kehebatan dan kecintaan anak bangsa kepada negaranya serta kehebatan dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebuah karya terbaik yang dihasilkan dari kemitraan strategis antara Indonesia dan Korea Selatan.
Menurut Panglima TNI, Kapal Selam menjadi kekuatan pemukul strategis yang sangat diperhitungkan dalam peperangan modern. Sejak kemunculannya di awal abad XX dan perkembangannya begitu pesat sampai saat ini. Kapal selam telah menjadi game changer dalam mandala perang laut. “Kemampuannya untuk mengintai dan menyerang sasaran tanpa terdeteksi menjadi kombinasi mematikan yang harus diperhitungkan dalam kalkulasi tempur lawan,” jelas Panglima TNI.
Kehadiran KRI Alugoro sangat dibutuhkan dalam menjaga kedaulatan negara di laut |
“KRI Alugoro-405 yang baru saja diresmikan sebagai komponen kekuatan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT), juga menjadi bagian penting dan tidak terpisahkan dari kemampuan pengendalian laut dan kemampuan anti akses TNI Angkatan Laut, khususnya di wilayah perbatasan dan perairan rawan selektif, seperti Laut Natuna Utara dan Laut China Selatan,” tambahnya.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menambahkan, pemilihan lokasi peresmian KRI kali ini menjadi simbol kesungguhan dan kesiapan TNI sebagai garda terdepan dan benteng terakhir nusantara untuk menegakkan kedaulatan negara di laut. Karena kapal perang dan pangkalan adalah dua komponen SSAT yang saling memperkuat satu sama lain.
“Kesiapan fasilitas labuh di Natuna yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan ini, akan menambah operational reach atau jangkauan operasi kekuatan laut kita hingga ke Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia. Oleh karena itu, mulai saat ini KRI Alugoro-405 masuk ke jajaran Satuan Kapal Selam Koarmada II, maka telah tiba waktunya untuk melaksanakan tugas di laut,” tegas Panglima TNI.
“KRI Alugoro-405 menjadi bukti dari kemajuan proses modernisasi yang terus berlangsung. Sehingga kedepan, penguatan kapasitas industri pertahanan nasional perlu untuk terus ditingkatkan dan mampu kita realisasikan bersama, agar kemandirian industri pertahanan nasional tidak hanya menjadi jargon,” ungkap Panglima TNI (ma).