Dumai/Riau (IndonesiaMandiri) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Wakil Menteri Alue Dohong beserta jajarannya melakuka
Kegiatan di Dumaisebagai langkah pertama KLHK-BRGM tanam mangrove dalam program PEN |
Ada 700 bibit kayu api-api (Avicennia.sp) yang ditanam bersama masyarakat di Pantai Purnama, yang terkena abrasi dampak ombak dari Selat Rupat. Saat tiba di lokasi, Siti terlihat serius menyimak dan mencatat berbagai laporan yang disampaikan perangkat pemerintah setempat mengenai abrasi yang menghilangkan daratan pantai.
Kegiatan ini menandai pertama kali penanaman mangrove dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Provinsi Riau pada 2021, dilaksanakan KLHK bersama dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).
Kota Dumai dapat alokasi penanaman mangrove tahap pertamat seluas 408 ha. Jumlahnya kemungkinan besar terus bertambah seiring verifikasi lapangan. Target penanaman untuk Riau tahun ini 15 ribu ha, dari target nasional seluas 83 ribu ha di 2021. ''Kita akan kerja bersama untuk pemulihan ekosistem mangrove. Kolaborasi antara pusat dan daerah akan terus kita tingkatkan,”' ajak Siti.
PEN Mangrove merupakan salah satu program padat karya KLHK dan BRGM, bertujuan pulihkan lingkungan sekaligus ekonomi, dan melibatkan kelompok masyarakat. Di 2020 melalui BPDASHL (Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung) Indragiri Rokan KLHK, PEN Mangrove melibatkan 36 kelompok masyarakat, di lahan 692 Ha. Melibatkan pekerja sebanyak 1.472 orang, dengan 48.473 Hari Orang Kerja (HOK). Adapun jumlah bibit atau propagul yang ditanam mencapai 3.625.900 batang.
Pada tahun sama, khusus Kota Dumai, juga telah dibagikan bibit Produktif dengan jenis tanaman Jambu Kristal, Lengkeng, Mangga, Manggis, Pinang dan Sirsak dengan jumlah total 5.000 bibit. Untuk 2021, BPDASHL Indragiri Rokan akan melanjutkan kerja Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di wilayah Riau dan Sumatera Barat (ma).