Ditengah latihan bersama kapal perang yang tergabung dalam tugas dan misi perdamaian dibawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa atau dikenal Maritime
Kapal Perang Turki dan kapal lainnya beri ucapan duka bagi KRI Nanggala sebagai “Navy Brotherhood” |
Demikian disampaikan Letkol laut (P) Abdul Haris, selaku Komandan KRI Sultan Iskandar Muda-367 (KRI SIM-367), yang turut serta di latihan rutin bersama MTF/UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) di Area of Maritime Operation (AMO), perairan Lebanon (26/4).
Letkol laut (P) Abdul Haris menyebut, pada on task pertamanya, KRI SIM-367 gelar latihan bersama dengan kapal perang Turki, TCG Heybeliada (HEY). Adapun latihan bersama tersebut adalah Flaghoist atau pengiriman berita menggunakan bendera signal pada jarak jangkau binocular, bertujuan agar tidak dapat disadap oleh musuh. Ini secara umum sering dilakukan guna menyamakan persepsi atau referensi antar kapal-kapal di berbagai negara.
Saat itulah secara tidak diduga, ditengah latihan berlangsung, kapal perang negara Turki, HEY F-511 mengirimkan bendera signal dan terbaca oleh anggota komunikasi KRI SIM-367 berarti "PRAY FOR KRI NANGGALA".
"Hal itu sontak membuat seluruh personel KRI SIM-367 terkejut dan terharu serta merasa sangat bangga dengan simpati yang ditunjukkan oleh kapal negara sahabat tersebut", jelas Letkol Laut Abdul Haris. Disamping itu, ucapan simpatik juga disampaikan Komandan MTF UNIFIL dan Komandan kapal perang lainnya melalui saluran resmi surat elektronik dan saluran FTP (FileZilla Transfer Protocol).
Inii bukti satu ikatan persaudaraan, dikenal "Navy Brotherhood". Yaitu turut merasakan duka mendalam oleh rakyat Indonesia. khususnya TNI AL. Komandan KRI SIM-367 langsung membalas dengan mengirimkan berita suara (voice message) kepada Komandan kapal perang HEY dan balasan tertulis resmi via surat elektronik kepada seluruh kapal yang bersimpati atas kejadian di tanah air (ma).