Data Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, produksi beras nasional dengan menggunakan Kerangka Sampel Area (KSA), produksi padi 2020 dan potensi Januar
Kementan tak mau lengah dalam mengontrol capaian produksi beras |
Jika dikonvesi, produksi beras pada 2020 sebesar 31,33 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak 21,46 ribu ton atau 0,07 persen dibandingkan 2019 yang hanya 31,31 juta ton, Kepala BPS, Suhariyanto menyebutkan, potensi produksi periode Januari–April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 3,08 juta ton (26,84 persen) dibanding dengan produksi beras pada subround yang sama tahun lalu sebesar 11,46 juta ton.
Adapun potensi luas panen padi pada subround Januari–April 2021 tersebut mencapai 4,86 juta hektar atau mengalami kenaikan sekitar 1,02 juta hektar (26,53 persen) dibandingkan subround Januari– April 2020 yang sebesar 3,84 juta hektar. “Potensi Februari sampai April bisa berubah, namun potensi ini perlu diamati supaya kita bisa membuat perencanaan yang lebih baik. Setiap bulan akan kami update,” ucap Kepala BPS Suhariyanto (1/3).
Terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengungkapkan telah menyiapkan langkah strategis guna mengamankan produksi beras nasional dan harga pada saat musim panen awal 2021 ini. Puncak panen raya padi berlangsung pada Maret 2021, diperkirakan seluas 1,7 juta hektar. Ini menunjukkan, Kementan tetap waspada dengan berbagai kendala yang akan dihadapi.
“Untuk mengoptimalkan produksi padi pada panen raya awal 2021 ini kita sudah siapkan upaya yang solutif. Kementan memiliki program Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling) yang bersinergi Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras,- red) atau penggilingan-penggilingan kecil untuk serap gabah dan menjaga harga di tingkap petani," jelasnya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi menambahkan pencapaian produksi beras di 2020 dan awal 2021 merupakan hasil diperoleh dari strategi dan kebijakan Mentan. Peningkatan produksi pangan strategis berbasis konsep pertanian yang maju, mandiri dan modern yakni penggunaan bibit unggul, pupuk berkualitas, mekanisasi pertanian modern yang mempercepat olah tanah, tanam dan panen, asuransi pertanian dan pendampingan yang masif serta berjalanya program perluasan areal tanam baru di semua daerah.