“Saya berharap kaum milenial bisa mengambil peran untuk menjadi ujung tombak sebagai pelaku usaha pencetak lapangan kerja dan khususnya bisa memilih u
Peluang besar kaum mileneal untuk berkarya di sektor parekraf |
Sandiaga mengutarakan hal itu di Millenniart Fest, diselenggarakan Indonesia Millenial Connect secara virtual (7/2). Dijelaskan, saat ini terdapat 34 juta masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor parekraf. Untuk itu perlu peran pemuda milenial dalam membantu membuka lapangan pekerjaan yang bisa membangkitkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi.
Sandiaga memberi motivasi kepada para milenial untuk terus bersemangat, bertahan, dan berinovasi di tengah pandemi untuk memulai bisnisnya. Sandiaga juga berkisah tentang pengalaman dirinya saat memulai usaha di tengah tantangan krisis yang terjadi di 1997.
“Sekarang banyak tantangan memulai bisnis terlebih di saat krisis selalu penuh dengan tantangan. Tetapi kalau kita dapat mengatasi tantangan tersebut maka akan menjadi pemenang. Saya sendiri memulai usaha pada saat krisis di tahun 1997. Saya di PHK dan kehilangan pekerjaan dan harus banting stir memulai usaha sebagai opsi terakhir untuk bertahan,” ceritanya.
Lantaran tekad kuat, Sandiaga merintis usaha di bidang konsultan keuangan pada saat itu, akhirnya bisa membuka lapangan pekerjaan bagi 30 ribu orang pada 20 tahun kemudian. Peran pemuda-pemudi milenial harus mengambil sikap proaktif berinovasi dan juga berani ambil risiko.
“Alhamdulillah dari usaha kecil dengan tiga orang anggota di bidang konsultan keuangan kemudian berkembang, setelah 20 tahun lebih menjadi sebuah perusahaan investasi yang bergerak di 28 anak usaha yang sekarang sudah membuka lapangan kerja bagi 30 ribu karyawan,” terangnya.
Sandiaga mengajak para milenial membuka dan bergerak sebagai pelaku usaha di bidang parekraf. Karena 97 persen lapangan pekerjaan di Indonesia bergerak di sektor UMKM, dan UMKM tersebut banyak dimotori para milenial. Menurut data yang dihimpun, 70 persen UMKM tersebut bergerak di bidang parekraf.
“Saya berharap ini menjadi contoh bagi milenial untuk dapat mendukung pengembangan sektor parekraf khususnya di tempat-tempat yang saat ini memiliki peluang seperti desa wisata, ekowisata hingga sport tourism. Saya lihat hampir 70 persen bergelut di bidang parekraf,” ujarnya..
Tak lupa, Menparekraf mengingatkan para milenial untuk berkolaborasi mengkampanyekan program-program dari Kemenparekraf, seperti penerapan protokol kesehatan 3M dengan ketat dan disiplin saat berwisata. Selain itu juga mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environmental Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
“Reaktivasi pemasaran nusantara saat ini bukan lagi tentang pergi atau tidak pergi berwisata, tetapi lebih bagaimana kita pergi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, dan melakukan kegiatan pariwisata dengan mengacu kepada CHSE,” himbaunya.
Millenniart Fest merupakan sebuah program yang akan dilaksanakan oleh Indonesia Millenial Connect yang bertujuan untuk mengajak kaum milenial dan masyarakat untuk terus tetap bersemangat di kala pandemi dan turut mendukung dan menggerakkan kembali sektor perekonomian dalam bidang industri kreatif dan pariwisata.
Salah satu program Millenniart Fest memberikan donasi ke masyarakat untuk tetap berkarya. Kali ini, donasi ditujukan ke Kepulauan Karimunjawa di Jawa Tengah dan Pulau Sumba yang terletak di Nusa Tenggara Timur (ag/ma).