Singkawang/Kalbar (IndonesiaMandiri) – Pesona Singkawang di Kalimantan Barat (Kalbar), kini bertambah dengan kehadiran Pusat Restorasi dan Pengembanga
Kehadiran mangrove di Singkawang tak hanya mensejahterakan warga setempat, tapi juga melestarikan lingkungan |
Peresmian dilakukan secara simbolis oleh Walikota Singkawang, Tjhai Chui Mie, didampingi Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak Getreda M. Hehanussa dan Ketua DPRP Kota Singkawang, Sujiyanto beberapa hari lalu.
Secara terpisah, Plt. Dirjen PRL TB Haeru Rahayu yang akrab disapa Tebe menyampaikan, pembangunan PRPEP bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam rehabilitasi ekosistem pesisir, khususnya ekosistem mangrove. "Tidak hanya berfungsi sebagai laboratorium alam, PRPEP diharapkan juga dapat berkembang menjadi destinasi wisata masyarakat ataupun wisata ilmiah bagi masyarakat di sini dan sekitarnya," ujar Tebe.
Sementara Getreda menambahkan, pembangunan PRPEP melibatkan kelompok masyarakat Perkumpulan Peduli Mangrove Surya Perdana Mandiri yang telah lama berperan penting dalam menjaga kelestarian ekosistem mangrove di Desa Setapuk Besar.
“Infrastruktur yang dibangun dengan menyerap kurang lebih 34 tenaga kerja dan 1.535 Hari Orang Kerja (HOK) ini meliputi gerbang/gapura, tracking mangrove sepanjang 255,5 meter, spot selfie/swafoto, gazebo sentra kuliner yang dilengkapi dengan wastafel untuk cuci tangan dan toilet, pemasangan lantai papan tower, dan tempat sampah,” jelas Getreda.
Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie menyampaikan terima kasih kepada KKP atas pembangunan fasilitas ini. “Semoga ini bisa berkelanjutan dan Pemerintah Kota Singkawang bersama KKP bisa lebih bersinergi untuk membangun ekosistem pesisir yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saya juga menghimbau agar kita dapat memanfaatkan dan bersama-sama menjaga tracking mangrove ini dengan sebaik mungkin,” imbuhnya.
Senada dengan Walikota Singkawang, Ketua Kelompok Masyarakat Perkumpulan Peduli Mangrove Surya Perdana Mandiri, Jumadi turut mengungkapkan terima kasih kepada KKP atas pembangunan PRPEP di desanya. Menurutnya banyak sekali manfaat yang diperoleh atas pembangunan PRPEP ini.
"Dari catatan kami selama 7 hari setelah selesai pembangunan, kurang lebih sebanyak 10.000 orang wisatawan yang telah berkunjung. Pemasukan yang kami peroleh cukup banyak dari tarif parkir kendaraan,” papar Jumadi (ma).