Menparekraf Sandiaga Uno ikut sumbang plasma konvalesen bagi pasien Covid-19 Jakarta ( IndonesiaMandiri ) – Hari ini saya mendapat kesempa...
Jakarta (IndonesiaMandiri) – Hari ini saya mendapat kesempatan untuk mendonorkan plasma konvalesen. Proses yang dilakukan berbeda dengan donor darah biasa. Donor darah biasa memakan waktu yang lebih singkat, sedangkan donor plasma konvalesen memerlukan waktu lebih lama karena terdapat proses sentrifugasi. Dimana, pengambilan plasma dilakukan sebanyak tiga kali tiap 10 menit dan setiap 10 menit itu ada rasa sensasi dingin, karena darahnya dikembalikan lagi ke dalam tubuh,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI), Jakarta Pusat (27/1).
Plasma konvalesen disebut sebagai terapi pendamping, dinilai bermanfaat untuk menyembuhkan pasien Covid-19. Karena, plasma konvalesen berasal dari plasma sel darah penderita Covid-19 yang sudah sembuh (penyintas) dan akan membentuk antibodi di dalam tubuhnya. Antibodi tersebut yang berperan sebagai imunisasi pasif bagi pasien terinfeksi COVID-19.
Seperti diketahui, Menparekraf Sandiaga Uno merupakan seorang penyintas Covid-19. Oleh karenanya, ia menyempatkan diri mendonorkan plasmanya yang diharapkan bisa membantu mempercepat pemulihan pasien positif Covid-19. Sebelum melakukan donor plasma, Menparekraf Sandiaga Uno lebih dulu lari pagi dari kediamannya menuju kantor PMI yang berada di Kawasan Kramat, Jakarta Pusat.
Untuk dapat menjadi pendonor, harus memenuhi kadar titer antibodi yang cukup tinggi berdasarkan hasil uji netralisasi. Selain itu, pendonor juga harus memenuhi berbagai syarat lain seperti pernah terkonfirmasi positif Covid-19, mendapatkan surat keterangan sehat dari rumah sakit, bebas dari infeksi virus Corona atau telah sembuh sekurang-kurangnya 14 hari.
Menurut data dari PMI per-14 Januari 2021, dari 703.464 orang yang sudah sembuh dari Covid-19, baru satu persen yang menjadi pendonor plasma konvalesen. Padahal, dengan menjadi pendonor, setidaknya akan membantu mempercepat penyembuhan pasien Covid-19. Selain itu, untuk menggeliatkan dan membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, perlu adanya pemulihan dari sisi kesehatan.
“Untuk itu, kita harapkan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif serta penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat tentunya, agar dapat menyumbangkan atau mendonorkan plasma konvalesen kepada pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Dan perjuangan kita untuk mengatasi pandemi ini dengan protokol 3M harus terus digalakkan,” ajak Sandiaga.
Sampai saat ini sudah ada 29 unit transfusi darah (UTD) PMI yang bisa melakukan kegiatan pengambilan plasma dari penyintas Covid-19. Selain itu, PMI juga telah mendistribusikan sebanyak 8.500 kantong plasma konvalesen ke sejumlah daerah di Indonesia. Ribuan kantong plasma tersebut diperoleh dari 4.250 pendonor (ma/vh).