Cirebon/Jabar (IndonesiaMandiri) – "Industri HPI (Hidrolisat Protein Ikan) ini memang perlu untuk dikembangkan, ditingkatkan produksinya, dan diketahu
Pengembangan HPI bakal diperluas ke masyarakat karena miliki manfaat besar bagi gizi anak |
Cirebon/Jabar (IndonesiaMandiri) – "Industri HPI (Hidrolisat Protein Ikan) ini memang perlu untuk dikembangkan, ditingkatkan produksinya, dan diketahui manfaatnya di masyarakat. Sudah ada beberapa industri yang bekerja sama dengan pihak swasta. Pemanfaatan HPI ini, nantinya mampu menurunkan angka stunting dan gizi buruk di Indonesia," kata Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Amalyos Chaniago.
Upaya penguatan HPI dibahas saat Rapat Koordinasi (Rakor) Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves di Cirebon (28/1), untuk menindaklanjuti penguatan produksi HPI dan pemanfaatannya, sebagai peningkatan asupan dalam bentuk suplementasi gizi dan diversifikasi produk pangan.
HPI merupakan campuran peptida yang didapat melalui hidrolisis (pemecahan) protein dari ikan, mampu dibentuk menjadi berbagai bahan makanan fungsional bagi tubuh manusia yang mudah diasimilasi oleh makhluk hidup. Pemanfaatan industri HPI ini dilakukan sebagai upaya pencegahan stunting dan gizi buruk, serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Maritim Sugeng Santoso menyampaikan,“pemanfaatan HPI dilakukan guna menghasilkan nilai tambah sebuah produk, terutama dalam kaitannya dengan produk olahan dari sektor perikanan.”
Sugeng menambahkan, “harapannya, kerja sama dengan industri dalam rangka upaya yang lebih fokus bagi terjalinnya kemitraan yang saling menguntungkan dan pengembangan jaringan bisnis. Bagi pembuat kebijakan dan pihak berkepentingan lainnya, pendekatan ini memungkinkan potensi skala pengaruh dari kebijakan dan program, dan cakupan dampaknya yang signifikan.”
Jadi, pengembangan klaster industri inovasi ekstrak produk perikanan (HPI) dilakukan melibatkan pihak-pihak terkait agar terjadi sinergi dan berfokus mengolah sumber daya ikan guna menghasilkan produk yang kaya gizi. "Penciptaan nilai tambah dari industri HPI ini terjadi sepanjang rantai pasokan, mulai dari nelayan, rantai pengiriman, koperasi, industri, hingga pemasaran. Dengan demikian, pada akhirnya industri HPI akan berimbas pada peningkatan perekonomian masyarakat,” sambungnya.
Plt. Bupati Indramayu yang diwakili Plt. Kepala Dinas (Kadis) Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu Edi Umaedi juga menyampaikan, “diversifikasi produk perikanan dengan adanya pabrik HPI diharapkan akan berdampak langsung pada masyarakat, baik secara ekonomi maupun kesejahteraan.”
Penguatan HPI dan pemanfaatannya menjadi potensi yang sedang dikembangkan oleh pemerintah, dilatarbelakangi oleh potensi ikan di perairan Indonesia yang mencapai 15 juta ton berdasarkan data di 2018. Hal ini menjadikan HPI yang memiliki bahan dasar dari ikan, mampu untuk dijadikan salah satu klaster pengembangan industri di sektor perikanan.
HPI menjadi sumber protein yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dibandingkan dengan susu. Berbagai macam produk seperti susu, kue, bahkan mie instan bisa dibuat melalui HPI. Produksi dari HPI akan dibuat menjadi lebih baik dengan proses bisnis yang terintegrasi dimulai dari para nelayan yang menangkap ikan dengan perkiraan 16 ton per bulan yang nantinya dikirim ke koperasi untuk dipasarkan langsung ke industri yang memproduksi HPI tersebut.
Salah satu contohnya adalah PT Berikan Teknologi Indonesia yang memproduksi dan menyuplai 17 ton per bulan dari 7 unit mesin pengolah HPI ke PT Kimia Farma Export agar diproduksi menjadi produk makanan yang ramah lingkungan. Di sini ada 9 juta anak di seluruh Indonesia yang mampu menerima produk dalam rangka menurunkan angka stunting dan gizi buruk di Indonesia yang masih dalam peringkat ke-4 dunia dengan persentase sebesar 27,7%.
Manfaat dari HPI sendiri masih berusaha dikenalkan dengan berbagai cara di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu caranya melalui program Food Festival HPI yang sudah diadakan di 2019. Melalui acara ini masyarakat dikenalkan berbagai produk hasil olahan HPI dan berusaha membangun kesadaran masyarakat terkait masalah dan cara penyelesaian stunting dan gizi buruk di Indonesia (ma).
Foto: abri