Jakarta (IndonesiaMandiri) – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Marves) melalui Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim kirim ba
Kapal Riset dan Latih milik Kemenko Marves yang akan bergabung dengan BASARNAS |
“Kami dari Kemenko Marves mendapatkan arahan dari Menko Marves Luhut B. Pandjaitan untuk membantu proses pencarian dari Pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Tugas kami membantu mencari jejak pecahan pesawat sehingga kita bisa melihat melalui perbedaan ketinggian sentimeter untuk mencari sebaran materi di dasar laut terkait pesawat tersebut,“ jelas Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Safri Burhanuddin dalam rapat daring melalui video conference.
Safri mengatakan, bantuan nantinya berupa Kapal Riset dan Pelatihan ARA Boat yang memiliki beberapa fitur canggih dalam melakukan proses pencarian objek di kedalaman di bawah 100 meter. Kapal sudah siap berangkat dari Cirebon dengan ukuran sepanjang 12 meter, kapasitas 8 orang awak kapal.
“Berkolaborasi dengan badan riset internasional hasil kerja sama Indonesia dan Korea Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC), kami ingin membantu proses evakuasi ini. Kami memiliki kapal riset atau kapal survei yang memiliki radar GPS canggih dengan teknologi seperti Multi Beam Echosounder, Dual Channel Single Beam Echosounder, Sub Bottom Profiler untuk melihat kondisi di dasar laut, CTD dan sensor untuk pengukuran PH, serta Grab Sampler,” papar Safri.
Rencana ini memperoleh tanggapan positif dari Direktur Siaga Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Didi Hamzar, serta mengizinkan Kemenko Marves bergabung dalam proses pencarian dan dapat berkoordinasi dengan tim di lapangan.
“Kami sangat berterima kasih dengan adanya bantuan dari Kemenko Marves. Nantinya dapat berkoordinasi dengan tim di lapangan, yaitu Kepala Koordinator Misi SAR,” terang Didi. Sementara Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara yang diwakili Sekretaris Direktur Nur Isnin Istiartono mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas bantuan dari Kemenko Marves tersebut.
“Kita bekerja dalam satu tim, koordinator tetap ada di BASARNAS dan bergerak atas nama BASARNAS. Bantuan ini hanyalah kontribusi kecil kami untuk membantu proses pencarian ini,” sambung Safri. Rapat koordinasi ini dihadiri juga perwakilan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), PT Angkasa Pura II, Air Nav Indonesia, PT Sriwijaya Air, dan perwakilan dari MTCRC (ma).