Lombok Tengah (IndonesiaMandiri) – Jelang ajang MotoGP Mandalika, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
Pesona Desa Wisata Bilebante |
Hal ini juga dilakukan untuk meningkatkan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat dari sektor parekraf. Sandiaga sempat mengunjungi Kantor Sekretariat Desa Wisata Bilebante, Lombok Tengah, NTB (15/1), mengatakan selain infrastruktur dan interkoneksi, penyiapan MotoGp tidak terlepas dari dukungan kearifan lokal di desa wisatanya.
“Seperti makanan dan minuman khas Lombok yang saya dapatkan saat ini, namanya serbat campuran atau yang disebut lemongrass tea dari hasil rempah-rempah berkualitas, ada juga serabi rumput laut. Di samping itu ada makanan khas Lombok lainnya yaitu ayam taliwang, plecing, dan nasi puyung. Semua yang menjadi ciri khas dari Lombok akan kita angkat, kita akan kurasi, karena kita punya programnya, dan kita akan bikin event-event yang lebih banyak di sini,” ujarnya.
Bilebante termasuk desa wisata sehat, salah satu yang bisa di dorong sebagai medical tourism atau pariwisata berbasis kesehatan. Pada 2017, Desa Wisata Bilebante raih penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sebagai Desa Wisata terbaik, karena dinilai mampu menjalankan roda perekonomian. Selain itu, Desa Wisata Bilebante juga telah berhasil mengembangkan usaha pengolahan rumput laut di sawah.
“Berbagai potensi yang ada di Desa Wisata Bilebante ini akan kita kembangkan. Kita wujudkan ini sebagai destinasi desa wisata yang bisa mendatangkan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara untuk kemaslahatan rakyat,” tambah Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga Uno saat dialog dengan tokoh masyarakat di Lombok Tengah |
Sandiaga berharap perhelatan MotoGp yang diperjuangkan akan menjadi pemicu kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya untuk masyarakat yang ada di Lombok, NTB, dan seluruh masyarakat Indonesia (dh/ag).