Jakarta (IndonesiaMandiri) – “Mari kita saling menyemangati dan mengingatkan satu sama lain, akan pentingnya peranan kita dalam membentuk anak-anak ki
Peran perempuan juga menjadi agent of changes bagi bangsa dan saat menghadapi pandemi |
Angela menyebut, perempuan berperan besar dalam membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas dan memiliki budi pekerti yang baik. “Menjadi seorang perempuan haruslah pandai, beriman, dan teguh, karena ketika kelak seorang perempuan menjadi seorang ibu, ialah yang mendidik anak-anaknya, baik anak laki-laki maupun perempuan. Tidak hanya sebatas ilmu pengetahuan, namun juga hal paling penting, yaitu budi pekerti yang baik,” tambah Angela.
Dalam kondisi pandemi saat ini, lanjut Angela, perempuan memiliki peranan penting. Tidak hanya sebagai pengingat keluarga dalam praktik-praktik higienitas, memastikan keluarga memiliki berbagai perlengkapan untuk menerapkan protokol kesehatan, namun juga, tak kalah pentingnya menjadi penyemangat, agar keluarga, dan masyarakat di lingkungan sekitarnya terus bertahan, berjuang, dan tetap optimistis, dalam menghadapi tantangan yang ada.
“Di sinilah kekuatan perempuan yang sesungguhnya semakin terlihat. Kepedulian kita yang besar terhadap keluarga, menjadi kekuatan dan daya dorong kita dalam bekerja. Kecintaan kita terhadap keluarga, menjadi inspirasi kita dalam bekerja. Menjadi seorang ibu membuat kita bekerja semakin profesional dan penuh tanggung jawab, karena kita tahu anak-anak kita akan melihat dan mencontoh setiap perilaku yang kita lakukan,” jelas Angela.
Sementara itu, Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kemenparekraf/Baparekraf, Gista Putri Wishnutama, menambahkan, “terlebih lagi situasi pandemi Covid-19 ini, memberikan tantangan besar bagi kita semua untuk berjuang melewati kondisi yang serba tidak pasti dalam berbagai aspek. Namun, situasi sulit ini ternyata tidak menghentikan langkah perempuan Indonesia untuk hadir di garda terdepan.”
Turut hadir dalam kegiatan webinar bertema “Perempuan Penyemangat dan Garda Terdepan di Era New Normal”, yaitu Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenparekraf/Baparekraf Elsie Restog Kusuma, serta dua narasumber yaitu Dokter dan Motivator CHSE Dr. Grace Indriani, dan Founder Warunk Upnormal Sarita Sutedja.
Grace Indriani menggarisbwahi, perempuan sebagai agent of changes yang saat ini sedang berjuang melewati masa pandemi Covid-19, memiliki peran strategis untuk saling mengingatkan dalam keluarga agar selalu menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) dengan disiplin.
“Seperti mengingatkan anggota keluarga untuk menggunakan masker dengan cara yang benar. Jangan sampai pada saat kita dan keluarga berwisata, kita menggunakan masker dengan cara yang salah dan juga tidak menyadari bahwa fungsi dari masker adalah untuk melindungi diri. Jadi, pastikan keluarga kita tidak menggunakan masker di bawah hidung dan di bawah dagu,” pesan Grace (ag/ma).