Jakarta (IndonesiaMandiri) – Acara Indonesia Youth Climate Summit (IYCS-2020) telah berjalan sejak Agustus hingga Desember 2020 dengan berbagai kegiat
Indonesia beri kontribusi nyata dalam agenda perubahan iklim |
Alue mewakili Menteri LHK menyampaikan, IYCS 2020 yang dilaksanakan di tengah pandemi global virus Covid-19, diharapkan menjadi pusat pertukaran informasi dan aspirasi generasi muda Indonesia sebagai referensi pengendalian perubahan iklim.
"Informasi pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan ini berguna untuk membantu menyuarakan perubahan cara hidup dari business-as-usual, dengan cara memperkuat sains dan tindakan inovatif dalam mewujudkan tujuan masa depan," ajak Alue. Kegiatan ini sangat relevan dimana para pemuda dengan energi dan semanga, idealisme dan pemikirannya, dapat menyuarakan suara peduli lingkungan dan diharapkan dapat terus dilakukan di tahun mendatang.
Dari IYCS 2020, partisipasi generasi muda Indonesia turut menentukan pengendalian perubahan iklim, pencapaian SDGs 2030, serta menyiapkannya pada strategi soft diplomacy Paviliun Indonesia on COP 26 UNFCCC November 2021 di Glasgow, United Kingdom.
Webinar puncak kegiatan IYCS 2020 menghadirkan narasumber para Youth Indonesia seperti Abizar Ghiffary, Presiden Seangle Indonesia, kemudian Anindita Sekar Jati, New Energy Nexus yang juga Climate Reality Leader, Bulan Ghaisan Khairani dari Sekolah Nasional Satu (Nassa), dan Raimi Panigoro dari PT. Medco Energi Internasional.
Selain itu, terdapat juga pembicara dari Pemuda Indonesia yang pernah hadir pada UNFCCC COP 25, dari Kalimantan Timur Muthia Amandha selaku CEO Hiro Waste Cooker, Hadis Surya Palapa Direktur Operasi dan Produksi PT. Bukit Asam, Tbk., Lestika Sari dari DAOPS Manggala Agni XIV Banyuasin Sumsel, Haning Pratiwi dari Yayasan Palung dan Robertus Darren Radyan Climate Reality Leader (ma).