Jakarta (IndonesiaMandiri) – "Tahun 2021 adalah momentum tahap awal pemulihan kita, tetapi kita harus disiplin dalam melakukan penerapan protokol kese
Menparekraf Sandiaga Uno dan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo saat jumpa pers akhir tahun |
"Jumpa Pers Akhir Tahun 2020" yang diselenggarakan Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, disamping dihadiri Sandiaga Uno, juga Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo. Menurut Sandiaga, tercatat lebih dari 34 juta rakyat Indonesia yang menggantungkan ke sektor parekraf. Lebih dari 90 juta rakyat yang terkait dan menikmati manfaat dari sektor ini, serta 31 subsektor lapangan usaha berada dalam cakupannya.
"Angka-angka ini sangat besar, menunjukkan sangat luar biasa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk menjadi daya ungkit ekonomi," jelas Sandiaga Uno dalam acara yang berlangsung secara hybrid dari Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta.
Namun, pandemi Covid-19 memberi dampak luar biasa besar bagi sektor parekraf. Kunjungan wisatawan menurun drastis, tingkat keterisian kamar hotel jadi menurun. Restoran dan sektor lainnya pun terdampak karena pergerakan wisatawan menurun. "Tahun 2020 ini mengharuskan kita untuk bertahan dan berbenah. Kemenparekraf/Baparekraf di bawah komando Mas Wishnutama telah menetapkan fondasi yang baik dengan berbagai program mitigasi dampak sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo ," tambah Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan, ada tiga pilar yang akan menjadi program Kemenparekraf/Baparekraf dalam membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif di tahun 2021. Pertama adalah inovasi, yakni diantaranya dengan pendekatan Big Data untuk memetakan potensi dan menguatkan berbagai aspek pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Inovasi menyeluruh sebagai dasar akselerasi pengembangan pariwisata, mulai dari kesiapan infrastruktur, menciptakan produk-produk, dan layanan unggulan yang berkelanjutan yang menyentuh ekonomi masyarakat," ucap Sandiaga. Pilar kedua adalah adaptasi, yakni membiasakan dan mendisiplinkan penerapan protokol CHSE (K4) di setiap destinasi pariwisata sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru. Salah satu terobosan yang dilakukan Kemenparekraf/Baparekraf adalah dengan melakukan sertifikasi CHSE gratis.
Sementara pilar ketiga kolaborasi. Kemenparekraf/Baparekraf sebagai fasilitator aktif akan berkolaborasi dengan ekosistem parekraf untuk dapat menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. "Semua stakeholders punya perannya masing-masing, saya kira tanpa kolaborasi adalah kunci untuk bisa mengakselerasi percepatan untuk kita pulih kembali," terang Angela (vh/ma).