Jakarta (IndonesiaMandiri) – "Pandemi Covid 19 yang dirasakan oleh seluruh dunia ini telah mengubah berbagai tatanan masyarakat. Seluruh negara pulau
Forum AIS akan menghadirkan pertemuan tingkat kepala negara pada 2021 |
Jakarta (IndonesiaMandiri) – "Pandemi Covid 19 yang dirasakan oleh seluruh dunia ini telah mengubah berbagai tatanan masyarakat. Seluruh negara pulau dan kepulauan harus menjunjung tinggi solidaritas untuk menyelesaikan permasalahan ini bersama," ucap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi/Kemenko Marves, Luhut B. Pandjaitan selaku pimpinan Pertemuan ke-3 Tingkat Menteri (The 3rd Ministerial Meeting) bertema "Fostering Solidarity Between Archipelagic and Island States/AIS: Towards a Sustainable Ocean Future", di Jakarta (25/11).
Forum AIS berupaya satukan kepentingan Negara Pulau dan Kepulauan, diinisiasi Kemenko Marves dan United Nations Development Program (UNDP). Pertemuan ketiga digelar virtual, dihadiri 5 Menteri dari negara partisipan, 24 perwakilan negara partisipan dan 6 organisasi internasional. Selain menjaga momentum kolaborasi bersama antar negara, penyelenggaraan pertemuan ini memiliki tujuan utama untuk mempersiapkan Konferensi Pertama Tingkat Kepala Negara.
Berfokus pada sisi positif dari krisis yang melanda, utamanya pandemi Covid-19, pertemuan para menteri kali ini berusaha menggali berbagai potensi dari sektor kemaritiman. Diharapkan, berbagai inovasi akan lahir dan dapat dikembangkan untuk memaksimalkan strategi ekonomi biru demi pulihnya ekonomi masyarakat dunia.
"Sekretariat Forum AIS telah menciptakan kerangka kunci berfokus kepada hasil. Pengembangan mekanisme finansial, kebijakan operasional ekonomi biru, dan menciptakan hub inovatif untuk mengakomodasi pengusaha muda menjadi serangkaian usaha bersama negara pulau dan kepulauan," papar Luhut.
Sekretariat Forum AIS telah menyokong kapasitas dan kemampuan pemuda masyarakat pulau dan kepulauan melalui riset bersama dan program beasiswa, demi menciptakan perubahan nyata. Luhut menekankan, 2021 akan menjadi tahun krusial bagi seluruh negara partisipan untuk menguatkan kolaborasi dan menyambut Konferensi Tingkat Kepala Negara yang pertama.
Hadir pula Wishnutama Kusubandio, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selaku kepala sidang, serta Norimasa Shimomura, perwakilan UNDP tetap di Indonesia sebagai wakil ketua sidang. Ada empat kunci utama yang dibahas dalam pertemuan ini.
Pertama, korelasi antara perkembangan ekonomi dengan pelindungan lingkungan global, demi menjaga dunia kemaritiman dan ekosistem kelautan. Kedua, strategi kerja sama ekonomi biru yang mampu mengidentifikasi, membuka, dan mengembangkan berbagai potensi kemaritiman. Ketiga, konektivitas digital ekonomi biru, dimana kapasitas digital harus dibangun, guna pengembangan infrastruktur bersama-sama. Serta keempat, investasi laut berkelanjutan untuk mengembangkan mekanisme dan berbagai instrumen untuk menjaga keberlanjutan ekonomi dunia.
"Keempat tema kunci ini saling berkorelasi satu dengan yang lainnya, demi menjaga dan meraih keberlanjutan sektor kemaritiman dunia dan bersama-sama kita menghadapi krisis pandemi yang melanda," ulas Wishnutama. Sementara Norimasa menambahkan, potensi kemaritiman menjadi salah satu kunci bagi dunia untuk terus berinovasi dan keluar dari kejenuhan yang ada sekarang ini.
"Laut memiliki berbagai potensi yang menunjang kehidupan manusia, potensi tersebut dapat memberikan kesempatan bagi dunia untuk segera pulih dari pandemi, dengan mengintegrasikan praktek perkembangan prinsip kehidupan berkelanjutan, demi menyeimbangkan kehidupan manusia secara utuh," ungkapnya.
Pertemuan ini memiliki harapan agar seluruh inovasi, kolaborasi, serta semangat yang tinggi dari seluruh negara pulau dan kepulauan dapat terus terjaga dengan maksimal. Sehingga, berbagai rintangan yang tengah melanda dunia dapat dilihat dari sisi yang memberikan harapan (ma).