Jakarta (IndonesiaMandiri) – Pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) tanah air perlu terus meningkatkan kapasitas dengan memperkuat kerja sama dengan ber
Industri ekraf diharapkan memiliki kemampuan berskala internasional |
Jakarta (IndonesiaMandiri) – Pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) tanah air perlu terus meningkatkan kapasitas dengan memperkuat kerja sama dengan berbagai mitra, baik skala nasional maupun internasional agar dapat bangkit dan mengembangkan bidang usahanya di masa pandemi Covid-19.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) telah membentuk Global Center of Excellence for International Cooperation and Creative Economy (G-CINC), bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB.
Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf/Baparekraf, K. Candra Negara, dalam Webinar "G-CINC Expert Series 3: Nurturing Creative Scenes" (22/10), mengatakan, ini salah satu wadah bagi pelaku ekraf mendapatkan wawasan usahanya hingga memunculkan peluang kerjasama antar mitra ekonomi kreatif di dunia. Sebab, program G-CINC mendatangkan para pakar dari berbagai negara untuk sharing pengalaman dan expertise di bidang ekraf.
"Komitmen G-CINC adalah untuk mengarusutamakan isu-isu ekonomi kreatif dan memenuhi mandat Bali Agenda for Creative Economy," ujar Candra. Ekraf menjadi salah satu sektor yang turut berdampak karena adanya pandemi Covid-19. Karenanya, menjajaki kerja sama dengan beberapa mitra ekraf dunia dengan reputasi dan kapabilitas yang baik, akan menciptakan peluang sektor parekraf di Indonesia turut bangkit dan berkembang di kancah internasional.
"Sektor ekonomi kreatif memberikan peluang yang baik bagi Indonesia. Oleh karenanya sektor ekonomi kreatif ini harus memperkuat jaringan kerja sama internasional untuk memperluas kerja sama dengan mitra nasional dan internasional dan saya yakin dapat memunculkan peluang-peluang yang baik," tambah Candra.
Acara G-CINC yang dihadiri oleh banyak pakar seperti dari Kamboja, Vietnam, Singapura dan Australia. Sementara Direktur Perdagangan, Komoditas, dan Kekayaan Intelektual pada Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemenlu Hari Prabowo, menyebut, berkolaborasi dengan berbagai stakeholder turut membantu mempromosikan industri kreatif Indonesia.
"Meskipun lagi pandemi Covid-19, tapi kita optimis maju terus karena keberlangsungan acara ini sangat berarti untuk kita. Kita memiliki tujuan untuk memulihkan ekonomi, salah satunya dengan workshop ini. Kita akan terus berkolaborasi dengan stakeholder untuk mempromosikan industri kreatif indonesia," terang Hari.
Direktur Eksekutif Kamboja Living Art, Phloeun Prim menambahkan, salah satu cara untuk membangkitkan sektor ekraf di Kamboja adalah dengan memberikan beasiswa kepada masyarakatnya yang ingin mempelajari dunia industri kreatif. "Jadi kita menyediakan beasiswa. Kita juga menyediakan pengembangan keterampilan secara profesional, karena seni juga membutuhkan kreativitas dan mengekspresikan diri dengan cara mereka sendiri," kisah Phloeun (pn/dh).