Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani Jakarta ( IndonesiaMandiri ) – Sambut Rapat Koordinasi Nasional...
Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani |
Jakarta (IndonesiaMandiri) – Sambut Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata dan Ekonmi Kreatif pada 14-15 Oktober nanti di Bali, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyiapkan berbagai strategi. Kemarin selama dua hari (1-2/10), digelar pra Rakornas untuk menyiapkannya.
Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan, Pra Rakornas tersebut merupakan bentuk sinergi pihaknya dengan stakeholder dalam upaya mempercepat dan mengakselerasi reaktivasi serta memulihkan sektor parekraf. "Caranya bisa dengan sinergikan model bisnis dengan K/L (Kementerian/Lembaga) dan stakeholder untuk mendapatkan skema stimulus yang tepat di bidang parekraf," tambahnya.
Giri menjelaskan, guna menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi agar memanfaatkan momentum pandemi Covid-19 untuk bangkit, maka Kemenparekraf memanfaatkan fase pandemi ini untuk memperbaiki supply and demand melalui enam langkah di sektor parekraf.
“Pertama, mempersiapkan destinasi wisata. Kedua membangun infrastruktur konektivitas yang kompetitif dengan negara-negara lain. Ketiga, implementasi dan monitoring penerapan protokol CHSE di daerah. Keempat menciptakan dan membangun daya tarik wisata. Kelima, meningkatkan kualitas SDM parekraf dan keenam, meningkatkan kuantitas, dan kualitas produk ekraf," papar Giri.
Ketua Panitia Rakornas 2020 Frans Teguh menambahkan, Kemenparekraf menyiapkan berbagai strategi penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) di sektor parekraf di Tanah Air. "PEN ini sejak diluncurkan sangat dinamis, hingga saat ini masih berubah. Untuk itu butuh peran dari seluruh stakeholder dan berbagai K/L untuk mempercepat recovery di sektor pariwisata," terang Frans.
Peningkatan ekspor dan digitalisasi pemasaran produk ekonomi kreatif (ekraf) menjadi salah satu langkah pemerintah dalam upaya memulihkan sektor parekraf. Berbagai program sudah dilakukan, seperti gerakan "Bangga Buatan Indonesia", bertujuan membangkitkan sektor ekonomi kreatif Tanah Air yang mengalami penurunan karena terdampak pandemi Covid-19 (ag/ma).