Jakarta (IndonesiaMandiri) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung aca
Wisata virtual juga sarana membantu pelaku usaha parekraf di daerah untuk terus berkarya |
Jakarta (IndonesiaMandiri) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung acara perjalanan virtual bertema “Traval Virtual Heritage”, dilaksanakan pada 26 September – 25 Oktober 2020.
Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf di Jakarta menyebut (9/10), pandemi membuat para pelaku parekraf harus terus adaptif dengan perkembangan digital yang begitu pesat.
“Kami sangat mendukung kegiatan Virtual Heritage. Karena, hal ini menunjukkan kita tetap semangat untuk menginformasikan kepada wisatawan nusantara untuk tetap terkoneksi dengan destinasi wisata serta mendukung pengembangan budaya dan komunitas di tiap daerah yang ada di Indonesia,” ucap Rizki.
Lebih lanjut kata Rizki, ke depan tren whisata bukan hanya melakukan perjalanan saja tetapi bagian dari memperoleh pengalaman. Ada pengetahuan yang bisa didapatkan ketika melakukan perjalanan. Selain itu wisatawan juga bisa terhubung dengan komunitas yang ada. Hal ini akan menjadi modal untuk pariwisata ke depan.
Kegiatan ini juga bagian dari upaya Kemenparekraf dan penyelenggara tur virtual Traval mempromosikan wisata heritage atau budaya Indonesia secara virtual. “Melalui Virtual Heritage ini kita dapat membangun impian, menciptakan inspirasi, serta membuat keinginan untuk melakukan perjalanan wisata. Hal ini yang kita sebut dream now travel tomorrow,” terang Rizki.
Dari penyelenggara tur virtual, Traval, Julius Bramanto menambahkan, wisata virtual ini melibatkan komunitas dan para pelaku wisata agar menjadi pilihan solusi dimasa pandemi ini, sehingga roda perekonomian dan promosi wisata dapat terus berlangsung.
“Dalam acara Virtual Heritage ini, kami ingin memperkenalkan dan mengangkat para local heroes agar semakin dikenal dan dapat menjadi contoh serta inspirasi bagi generasi muda untuk terus berjuang dalam meningkatkan kembali pariwisata di Indonesia,” papar Julius.
Tur virtual ini mengangkat wisata tematik berbasis budaya dan komunitas di delapan titik yang tersebar di wilayah Barat dan Timur Indonesia, didukung para influencer tanah air, antara lain komunitas Kesengsem Lasem yang mengangkat Batik Tiga Negeri Lasem bersama Didiet Maulana, komunitas Lakoat Kujawas yang mengangkat Mollo Heritage bersama Rara Sekar, dan komunitas Rumah Cinta Wayang yang mengangkat Wayang Potehi bersama J Ryan Karsten.
Selain itu, ada komunitas Lepo Lorun yang mengangkat Tenun Ikat Sikka bersama Richard Kyle, komunitas Pulau Penyengat Heritage bersama Asyifa Latief, komunitas Kayaka Humba yang mengangkat Eksotisme Tenun Sumba bersama Andien Aisyah, komunitas Heritage of Tionghoa yang mengangkat Rumah Mayor Bangka bersama Kartika Dewi, dan komunitas Jabu Sihol yang mengangkat Experiencing Batak Culture bersama Viky Sianipar.
Acara dilakukan secara daring melalui Zoom dan disiarkan di Youtube Pesona Indonesia. Peserta yang ingin mengikuti kegiatan Virtual Heritage bisa mendaftar melalui platform Traval pada link https://traval.co/travallive/
Selain tur virtual, acara ini juga akan menggalang dana untuk kegiatan pelestarian budaya oleh delapan komunitas serta mengajak para peserta untuk berbelanja langsung produk hasil industri kreatif lokal, sehingga membantu gairahkan perekonomian setempat, menambah motivasi para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) memperluas jaringan dan meningkatkan kualitas produknya (pn/ma).