Manokwari (IndonesiaMandiri) – Di tengah tantangan pandemi Covid-19 yang terus meningkat di Papua Barat, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Can
Proses seleksi generasi muda asal Papua Barat sesuai protokol kesehatan di masa Pandemi dan berjalan obyektif |
Manokwari (IndonesiaMandiri) – Di tengah tantangan pandemi Covid-19 yang terus meningkat di Papua Barat, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menyebut, jumlah animo pendaftar generasi muda Papua untuk menjadi Prajurit TNI juga sangat tinggi.
Total yang mengikuti seleksi menjadi Prajurit TNI AD 1.352 orang, dari berbagai wilayah Papua Barat, yakni Kota Sorong (125), Kabupaten Sorong (121), Manokwari (336), Sorong Selatan/Sorsel (60), Maybrat (33), Tambrauw (59), Raja Ampat (160), Fakfak (147), Kaimana (79), Manokwari Selatan/Mansel (44), Pegunungan Arfak (17), Teluk Bintuni (110), dan dari Teluk Wondama (61).
“Terkait itu, pada kesempatan ini saya mengingatkan agar seleksi betul-betul dilaksanakan secara cermat dan teliti, serta tetap disiplin dalam mengikuti protokol kesehatan, sehingga tidak terjadi permasalahan baru yaitu munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 di dalam pelaksanaan werving (penerimaan) ini,” ucap Pangdam (27/10).
“Objektivitas penilaian harus kita junjung tinggi dan dijadikan sebagai prioritas utama, sehingga dalam kegiatan sidang pemilihan tingkat pusat Calon Bintara Prajurit Karir TNI AD Otonomi Khusus Orang Asli Papua dapat menghasilkan keputusan yang adil, jujur, transparan, dan akuntabel. Kita menginginkan calon-calon yang Bintara berkualitas, serta memenuhi persyaratan, yang memang layak untuk lulus,” tambah Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.
Dalam sidang Pemilihan Calon Bintara (Caba) Prajurit Karier (PK) TNI AD Otonomi Khusus (Otsus) Orang Asli Papua (OAP) Pria Panitia Pusat (Panpus) Kodam XVIII/Kasuari di aula Makodam XVIII/Kasuari, Manokwari, Papua Barat, Pangdam didampingi Kasdam, Irpers Itum Itjenad Brigjen TNI Suko Basuki, Kapoksahli, Aspers, dan para Ketua Tim Rik Uji (Pengawasan, Administrasi, Kesehatan, Jasmani, Psikologi, dan Litpers).
Pangdam kembali mengingatkan, proses seleksi ini merupakan kerjasama TNI AD, dilaksanakan Kodam XVIII/Kasuari dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Papua Barat, dengan sumber pembiayaan dari anggaran Otsus Provinsi Papua Barat. Hal ini sudah disetujui oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subiyanto dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa beberapa waktu lalu.
Jadi, dalam penerimaan (werving) bagi putra putri asli Papua melewati seleksi yang memenuhi standarisasi segala aspek di tingkat pusat, baik dari aspek administrasi, kesehatan maupun jasmani, sehingga nantinya diharapkan dapat mengikuti seluruh proses pendidikan dengan baik dan berhasil.
Kegiatan sidang tingkat pusat merupakan kelanjutan dari sidang tingkat daerah, adalah bagian akhir dari rangkaian tahapan seleksi, meliputi pemeriksaan kapasitas fisik secara umum, anggota badan atas dan bawah, fungsi alat pendengaran dan keseimbangan, serta alat penglihatan, pemeriksaan gigi serta mulut, termasuk juga penilaian aspek kesamaptaan jasmani dan postur tubuh.
Menurut Pangdam XVIII/Kasuari, penerimaan 1000 Prajurit Caba PK TNI AD Otsus OAP di Kodam XVIII/Kasuari pada 2020 terdiri 960 Pria dan 40 Wanita, akan dididik menjadi Prajurit TNI AD. Para pemuda/i didapatkan dari 13 kabupaten dan kota seluruh Provinsi Papua Barat. Rencananya, 960 pria akan digembleng di Rindam III/Siliwangi (330), Rindam IV/Diponegoro (240), Rindam V/Brawijaya (260), dan Rindam Jaya (130). Adapun 40 orang wanita sejak 27 September 2020 lalu telah berada di Pusat Pendidikan Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) di Bandung (ma).