Merauke (IndonesiaMandiri) – Di perbatasan Indonesia dan Papua Niugini (RI-PNG), Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 125/Simbisa, dalam suasana pandemi Covid-19, tetap memberi pendampingan ke warga yang membutuhkan bantuan. Seperti membimbing Kelompok Tani dalam memelihara dan merawat tanaman di Kampung Toray, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua. Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 125/Simbisa, Letkol Inf Anjuanda Pardosi dalam rilis menyebut, personilnya membantu “Kelompok Tani Cocaigrice” untuk memelihara dan merawat tanaman Sawi dan Tomat. “Ini mencerminkan wujud kepedulian dan kedekatan antara Satgas dengan warga binaan Pos masing-masing di wilawah perbatasan RI-PNG,” ujarnya.
Satgas TNI Yonif 125/Simbisa saat memberi pelajaran kepada anak-anak di perbatasan RI-PNG |
Merauke (IndonesiaMandiri) – Di perbatasan Indonesia dan Papua Niugini (RI-PNG), Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 125/Simbisa, dalam suasana pandemi Covid-19, tetap memberi pendampingan ke warga yang membutuhkan bantuan. Seperti membimbing Kelompok Tani dalam memelihara dan merawat tanaman di Kampung Toray, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua.
Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 125/Simbisa, Letkol Inf Anjuanda Pardosi dalam rilis menyebut, personilnya membantu “Kelompok Tani Cocaigrice” untuk memelihara dan merawat tanaman Sawi dan Tomat. “Ini mencerminkan wujud kepedulian dan kedekatan antara Satgas dengan warga binaan Pos masing-masing di wilawah perbatasan RI-PNG,” ujarnya.
Satgas juga bekerja sama dengan Penyuluh Peternakan Lapangan dan Penyuluh Pertanian Lapangan Distrik Sota, ajari warga cara penyemaaian bibit sayuran dan penanaman, sehingga kegiatan ini merupakan pendampingan lanjutan. “Satuan asal kami di Sumatera Utara memang merupakan daerah pertanian sayur-sayuran, sehingga tidak ada salahnya kita saling berbagi pengalaman. Semoga dengan pendampingan ini, warga semakin antusias dan lebih paham tentang metode bercocok tanam sehingga hasil panennya semakin melimpah,” kisah Dansatgas
Di bidang pendidikan, Satgas mengajak mahasiswa Universitas Musamus (Unmus) Merauke yang sedang melaksanakan KKN-PPM, memberikan pelajaran tambahan di luar jam sekolah kepada anak-anak di daerah perbatasan (2/9). “Perlu pendekatan khusus agar mereka tidak canggung menghadapi orang baru yang berperan sebagai guru. Apalagi mereka sempat libur panjang dari kegiatan belajar mengajar di sekolah akibat wabah Covid-19,” jelas Dansatgas.
Satgas juga memiliki mobil perpustakaan yang sangat dinanti anak-anak di perbatasan. Mobil ini keliling secara rutin, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. “Memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada anak-anak ini merupakan tanggung jawab kita bersama, agar kelak mereka memiliki SDM yang mumpuni. Menjadikan mereka generasi yang cerdas dan memiliki integritas adalah harapan kita semua,” ungkap Letkol Inf Anjuanda (ma).