Jakarta (IndonesiaMandiri) – "Pada sektor pariwisata, dampak dari Covid-19 ini demikian hebatnya. Estimasi pariwisata di Indonesia mengalami penurunan hingga 60 persen. Kalau pemulihannya berjalan lebih lambat, dampaknya bisa mencapai 80 persen. Maksudnya lebih lambat itu kalau aktivitas normal tidak segera dimulai hingga Desember 2020," ujar Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf, K. Candra Negara (31/8). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupaya mengidentifikasi dan mengatur strategi untuk mencari peluang sektor pariwisata di masa normal baru untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Kinerja pariwisata menurun drastis semenjak pandemi. Bahkan diprediksi, wisatawan mancanegara (wiasman) ke Indonesia selama 2020 hanya 5 juta wisatawan, dari tahun sebelumnya sebanyak 17 juta wisatawan. Sebelumnya, Chandra saat hadir dan berbicara dalam seminar daring bertajuk 'Policy Updates dan Identifikasi Peluang Pariwisata Dalam dan Pasca Masa New Normal’ (28/8) menyebut, angka penurunan wisman sangat drastis. Pemerintah terus menata strategi dan langkah-langkah agar proses pemulihan dapat berjalan efektif, khususnya untuk menarik kembali wisman saat pandemi mereda.
Strategi menjaring wisman tetap harus disiapkan saat pandemi mereda |