Kementan terus kawal semua potensi daerah untuk swasembada pangan Manado ( IndonesiaMandiri ) – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) ...
Kementan terus kawal semua potensi daerah untuk swasembada pangan |
Olly menyebut, pemerintah Provinsi Sulut sangat serius mengoptimalkan lahan tersebut dengan secara nyata menjalankan gerakan tanam padi ladang. Menurutnya, program ini tak hanya untuk mewujudkan swasembada beras namun sekaligus sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan atau mengurai kemiskinan.
"Ini merupakan salah satu program operasi daerah selesaikan kemiskinan (OD-SK) di sektor pertanian. Gerakan ini dilakukan untuk memotivasi petani meningkatkan produksi padi ladang dalam rangka mendukung pemantapan swasembada beras di Sulut serta mendorong peningkatan pendapatan petani di era pandemi Covid-19," kata Gubernur Olly didampingi Ketua TP-PKK Sulut Rita Dondokambey Tamuntuan, saat melakukan gerakan tanam padi ladang di Desa Pinaesaan, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa (17/7).
Saat itu, Olly sekaligus memberikan bantuan bibit kepada para petani agar mempercepat dan memperluas penanaman padi ladang. Langkah ini sangat baik dilakukan demi menjaga ketahanan pangan di Sulut ditengah Pandemi Covid-19. "Padi ladang ini juga meningkatkan sektor perekonomian di Sulut. Saat ini bantuan bibit padi ladang sudah disalurkan ke Dinas Pertanian Kabupaten/Kota lewat Dinas Pertanian Sulut," tuturnya.
Oleh karenanya, Olly secara tegas mengajak masyarakat bumi nyiur melambai/Sulut guna memanfaatkan lahan dengan menanam padi ladang di masa pandemi. "Padi ladang sangat cocok ditanam didaerah kering, dan ini bisa dimanfaatkan petani di seluruh daerah yang ada di Sulut," tegasnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah Sulut Novly Wowiling menambahkan, Pemprov Sulut mendorong upaya Kementan meningkatkan produksi pangan melalui mekanisasi pertanian dan teknologi tepat guna lainya yang modern. "Dengan mekanisasi, upaya peningkatan dan memantapkan persediaan pangan menjadi aman, kesejahteraan petani juga turut naik," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan percepatan tanam dan program mengoptimalkan panen dapat menambah beras hingga 12,5 juta sampai 15 juta ton beras sampai akhir Desember 2020. "Saya optimistis jika pemerintah pusat dan daerah sinergi memprioritaskan program pertanian, Indonesia mampu terhindar dari ancaman krisis pangan yang akan terjadi pasca pandemi Covid-19 seperti yang diingatkan FAO (Food and Agriculture Organization)," tegas Syahrul (ma).