Manado (IndonesiaMandiri) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong penguatan kearifan dan tradisi lokal sebagai salah satu upaya pengembangan destinasi super prioritas Likupang dan Sulawesi Utara/Sulut pada umumnya sebagai daya tarik bagi wisatawan. Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Gunawan saat "Rakor Likupang Rebound" di Manado, Sulawesi Utara (21/7) menyebut, kearifan dan tradisi lokal merupakan hal penting untuk mempromosikan potensi wisata yang ada. "Likupang Rebound" merupakan program pendampingan dari Kemenparekraf/Baparekraf untuk membangun destinasi yang siap dikunjungi dan dinikmati wisatawan sekaligus membangun motivasi bagi pelaku dan pengelola pariwisata di Sulawesi Utara, khususnya terkait pandemi Covid-19. "Gunakan local wisdom dan local content di Sulawesi Utara sebagai suatu main core untuk dikunjungi. Misalnya belum ke Manado jika belum makan Bubur Manado," kata Wawan. Menurut Wawan, dengan penguatan kearifan lokal yang ada, pemerintah setempat dapat merumuskan bentuk atraksi dan potensi ke dalam paket wisata yang terintegrasi. “Jadi nanti ada komponen wisata alam, bahari, buatan, serta bisa mengakomodir industri ekonomi kreatif, kuliner dan mengangkat nilai kearifan lokal dari Sulawesi Utara," sambungnya. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, Henry Kaitjily, menuturkan, pihaknya terus menggali dan mempersiapkan Kawasan Likupang sebagai destinasi wisata super prioritas. "Memang Likupang ini punya potensi keindahan yang besar yang harus terus digarap. Kita harapkan beberapa bulan ke depan ada perkembangan dan terus kita update ke pemerintah pusat," ucap Henry.
Likupang sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas layak mendapat perhatian ekstra |