Membangun sektor parekraf juga perlu kemitraan di tingkat global Jakarta ( IndonesiaMandiri ) – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi K...
Membangun sektor parekraf juga perlu kemitraan di tingkat global |
Inovasi keuangan dan kewirausahaan, seperti crowdfunding, investasi filantropi, kemitraan publik-swasta, dan "socialpreneur" bisa menjadi solusi efektif guna menjawab tantangan di masa new normal. “Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk komunitas investasi sosial untuk mendorong pengembangan sektor parekraf lokal dan meningkatkan kapasitas bisnis UMKM serta menstimulus sektor-sektor yang terkena dampak dengan membangun kembali ekosistem bisnis yang kondusif,” ucap Angela.
Sambut “new normal”, digitalisasi menjadi hal sangat penting untuk diperhatikan agar dapat menunjang pelaku usaha, khususnya UMKM untuk dapat bertahan dalam masa ini. Adaptasi dalam masa ini bukanlah hal yang mudah, kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah sangat dibutuhkan.
Menurut Angela, Indonesia merupakan tempat kondusif untuk berinvestasi karena memiliki potensi yang besar dalam hal parekraf, termasuk di dalamnya keragaman budaya dan sumber daya alam. Hal ini dapat menjadi nilai tambah yang tinggi bagi perkembangan sektor ekonomi kreatif yang diharapkan dapat tumbuh menjadi salah satu kekuatan industri kreatif dunia.
Pengembangan parekraf Indonesia juga dilakukan untuk mendukung pencapaian program Sustainable Development Goals/SDGs yang mendunia, dengan penerapan bersifat inklusif bagi masyarakat lokal, mengusung semangat kesetaraan gender, dan tanggung jawab budaya-alam. Jadi, Angela menekankan, “Berinvestasi di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Indonesia akan dapat mempercepat upaya pembangunan kembali dan rejuvenasi serta terus mendorong pencapaian SDGs.”
Menparekraf dan Wamenparekraf menyambut baik rencana penyelenggaraan AVPN Conference 2021 yang akan digelar pada Juni 2021 di Bali (ag/dh).