Berkat kerjasama yang baik dengan warga setempat, orangutan bisa dievakuasi dengan selamat Kutai/Kaltim ( IndonesiaMandiri ) – Balai K...
Berkat kerjasama yang baik dengan warga setempat, orangutan bisa dievakuasi dengan selamat |
“Kami menugaskan tim Wildlife Rescue Unit (WRU) untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan komunikasi awal kepada masyarakat pelapor untuk mendapatkan gambaran lokasi dan informasi-informasi tambahan lainnya sebagai dasar untuk mempersiapkan perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan dalam menggelar operasi penyelamatan satwa liar," ungkap Kepala BKSDA Kaltim Sunandar.
Saat proses penyelamatan, Tim WRU BKSDA Kaltim dibantu masyarakat dengan menjadi penunjuk jalan ke lokasi bersarangnya orangutan. “Orangutan telah berada di kebun masyarakat kurang lebih seminggu. Selama itu, setiap hari orangutan tersebut memakan buah nangka yang ada di kebun masyarakat dan mulai memakan umbut pohon kelapa dan kelapa sawit yang ditanam masyarakat sehingga beberapa pohon rusak dan mulai mati, kemudian pada sore hari akan kembali ke hutan di batas kebun untuk bersarang dan istirahat. Hal tersebut yang cukup meresahkan dan merugikan masyarakat. Akan tetapi, masyarakat juga telah sadar bahwa orangutan merupakan jenis satwa yang dilindungi Undang Undang, sehingga masyarakat berinisiatif hanya melakukan upaya penghalauan mandiri terlebih dahulu dan kemudian melaporkannya untuk dilakukan penanganan dan penyelamatan lebih lanjut oleh petugas yang berwenang,” jelas Witono.
Setelah melalui proses yang panjang, hingga pembiusan dua kali secara hati-hati dan sesuai prosedur, orangutan tersebut dapat dievakuasi dan langsung dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum dimasukkan dalam kandang transfer. Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan bahwa orangutan tersebut merupakan orangutan dewasa liar dalam kondisi sehat, berkelamin jantan, usia kurang lebih 15 tahun, perkiraan berat badan 70 – 80 kg.
Berdasarkan laporan penilaian kesehatan satwa, diputuskan orangutan tersebut akan langsung dipindahkan untuk dilepasliarkan ke dalam kawasan Taman Nasional Kutai sebagai lokasi terdekat yang habitatnya sesuai (dh).