Labuan Bajo/NTT (IndonesiaMandiri) – Pemerintah melalui Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) sediakan anggaran awal sebesar 4 miliar rupiah guna turut cegah dampak Covid-19 bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif/parekraf di 11 zona zona koordinatifnya, di Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti diketahui, Labuan Bajo telah ditetapkan Pemerintah sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas. Menurut Direktur utama BOPLBF, Shana Fatina dalam siaran persnya beberapa hari lalu, BOPLBF siapkan sejumlah langkah guna mengantisipasi dampak krisis Covid-19. Sejak Maret, BOPLBF memantau situasi pasar pariwisata di Labuan Bajo dan beberapa Kabupaten di zona koordinatifnya seperti jasa penginapan, industri kuliner UKM, kapal pesiar, serta events parekraf yang sudah dijadwalkan, seiring merebaknya pandemi Covid-19. Akibatnya, sektor jasa pariwisata, lanjut Shana, mulai terlihat dengan kebijakan hotel yang mulai merumahkan karyawan, begitupun sejumlah events besar dibatalkan. Bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/Pemkab, termasuk Manggarai Barat, BOPLBF segera merespon dengan bebaskan pajak bagi para pelaku usaha jasa terhitung sejak 26 Maret 2020. Juga bertahap Ke Pemkab lainnya. “Di satu sisi, hal Ini merupakan saat yang sulit bagi sektor industri dan juga tenaga kerja di sektor Parekraf. Namun, di sisi lain, kita pun dituntut untuk mencari jalan keluarnya secara bersama-sama sebab kondisi ini sudah pasti akan menimbulkan persoalan ekonomi dan sosial di kemudian hari. Apalagi kita masih belum bisa memastikan kapan pandemi covid ini berakhir”, ujar Shana.
Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo-Flores bantu Pemda beri stimulus industri parekraf terdampak covid-19 |
Menurut Direktur utama BOPLBF, Shana Fatina dalam siaran persnya beberapa hari lalu, BOPLBF siapkan sejumlah langkah guna mengantisipasi dampak krisis Covid-19. Sejak Maret, BOPLBF memantau situasi pasar pariwisata di Labuan Bajo dan beberapa Kabupaten di zona koordinatifnya seperti jasa penginapan, industri kuliner UKM, kapal pesiar, serta events parekraf yang sudah dijadwalkan, seiring merebaknya
pandemi Covid-19. Akibatnya, sektor jasa pariwisata, lanjut Shana, mulai terlihat dengan kebijakan hotel yang mulai merumahkan karyawan, begitupun sejumlah events besar dibatalkan.
Bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/Pemkab, termasuk Manggarai Barat, BOPLBF segera merespon dengan bebaskan pajak bagi para pelaku usaha jasa terhitung sejak 26 Maret 2020. Juga bertahap Ke Pemkab lainnya. “Di satu sisi, hal Ini merupakan saat yang sulit bagi sektor industri dan juga tenaga kerja di sektor Parekraf. Namun, di sisi lain, kita pun dituntut untuk mencari jalan keluarnya secara bersama-sama sebab kondisi ini sudah pasti akan menimbulkan persoalan ekonomi dan sosial di kemudian hari. Apalagi kita masih belum bisa memastikan kapan pandemi covid ini berakhir”, ujar Shana.
Labuan Bajo telah ditetapkan Pemerintah sebagai destinasi pariwisata super prioritas |
BOPLBF juga turut perkuat Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Manggarai Barat, NTT, dalam Tim Perencanaan Data, Pakar, dan Analisis, Tim Kehumasan, dan Tim Pusat Pengendalian dan Operasi. “Kami tahu ini situasi yang sulit. Namun kalau kita bersama-sama menghadapinya, kita pasti bisa melalui semua dengan baik. Kami butuh semua pihak saling menjaga dan bergandengan tangan“, pesan Shana (ma).
Foto: Istimewa